*Buat Kolam di Kamar Dialiri Listrik Bapak Anak Tewas Bunuh Diri
HARSEM/SMNetwork/Akhmad Efendi |
Dua korban bapak dan anak yang bunuh diri dengan menyetrumkan diri ditemukan dalam kondisi tengkurap di sebuah kolam mini terbuat dari terpal di dalam kam rumah RT 10 RW 6 Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Jepara, kemarin.
JEPARA-Warga di lingkungan RT 1 RW 6 Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara dikejutkan dengan peristiwa bunuh diri dengan korban bapak dan anak.
Imron Rosyadi (34) dan anak semata wayangnya, Safrina Aisya Putri (10), ditemukan tewas dengan posisi tengkurap di sebuah kolam mini yang terbuat dari terpal dalam kamar rumah.
Dua korban tersebut diduga sengaja menyengatkan aliran listrik ke tubuh dengan menggunakan media air yang ada di dalam kolam. Berdasar pemeriksaan petugas kepolisian, ada kabel listrik yang masuk ke kolam. Kolam mini itu berukuran sekitar 180 x 100 centimeter dengan kedalaman sekitar 40 centimeter.
Dua korban tersebut diduga sengaja menyengatkan aliran listrik ke tubuh dengan menggunakan media air yang ada di dalam kolam. Berdasar pemeriksaan petugas kepolisian, ada kabel listrik yang masuk ke kolam. Kolam mini itu berukuran sekitar 180 x 100 centimeter dengan kedalaman sekitar 40 centimeter.
Imron dan Putri diketahui dalam kondisi tewas di dalam kolam mini oleh Fadlan (70), warga setempat sekitar pukul 16.30. Fadlan, yang merupakan orang tua Imron, masuk ke tempat kejadian untuk menyalakan pompa air, karena tandon air habis untuk keperluan mandi. Kondisi rumah Imron pada saat itu terkunci.
”Awalnya, anak saya Elvi Sukaesih saya suruh untuk mencari Imron. Saat dilihat dari belakang rumah, Elvi bilang jika Imron sedang terlihat tidur,” katanya kepada wartawan. Meski demikian, Fadlan tidak yakin dan lantas mencoba memaksa masuk lewat pintu belakang. Saat hendak mencoba membangunkan, Fadlan merasakan sengatan listrik.
”Ketika bisa masuk, saya melihat anak dan cucu saya sudah meninggal dunia. Karena ada aliran listrik, kemudian saya cari dan cabut kabel yang ada di dalam kolam itu,” terang Fadlan. Melihat hal itu kemudian disampaikan ke tetangga dan dilaporkan ke Polsek Pecangaan.
Tulis Pesan
Tulis Pesan
Berdasar keterangan yang dihimpun, perbuatan korban dipicu percekcokan dengan istrinya, Nurindiawarti (30). Itu tampak dalam tulisan-tulisan yang ada di beberapa bagian rumah seperti kaca, pagar, dan beberapa kain dan kertas bekas juga digunakan untuk menyampaikan permasalahan korban yang sedang dihadapi.
Imron dan istrinya dikabarkan sudah hampir tiga bulan ini pisah rumah. Istrinya yang semula bekerja di Jakarta setelah pulang tidak tinggal bersama suaminya, tetapi memilih kembali ke rumah orang tua di Desa Ngeling, Kecamatan Pecangaan. Kapolres Jepara AKBP Bakharuddin melalui Kapolsek Pecangaan AKP Karman lantas membacakan satu pesan yang ada di tempat kejadian.
Salah satu pesan di kain yang ditulis adalah,”Ini bukannya tipis iman tapi wujud pembuktian atas segalane”. Banyak sejali tulisan yang ada. Memang kemungkinan besar karena permasalahan keluarga, Kondisi rumah masih berlantai tanah. Motif bunuh diri kemungkinan karena masalah ekonomi.
Karman mengatakan pihaknya bersama dokter Puskesmas Pecangaan sudah melakukan visum luar dan tak ada tanda-tanda penganiayaan. Dua korban tersebut tewas karena tersengat listrik. (H75/SMNetwork/njs)
Karman mengatakan pihaknya bersama dokter Puskesmas Pecangaan sudah melakukan visum luar dan tak ada tanda-tanda penganiayaan. Dua korban tersebut tewas karena tersengat listrik. (H75/SMNetwork/njs)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.