Desa Wisata Kandri Minimnya Infrasrtruktur Masih Jadi Kendala
LANGKAH Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dalam mengembangkan Desa Wisata Kandri, belum mendapat dukungan dari sisi infrastruktur. Akses jalan masih belum rata.
Hal ini diungkapkan Ketua Pokdarwis Pandanaran, Syaeful Ansori. "Kondisi jalan masih sempit dan kurang baik, ini tentu menjadi kendala untuk menarik wisatawan. Kami berharap perbaikan jalan segera dilakukan untuk mendukung pengembangan Desa Wisata Kandri," ungkap Syaeful, usai acara pengukuhan Duta Desa Wisata, di kompleks wisata Goa Kreo, kemarin.
Selain akses masuk, minimnya tempat parkir kendaraan dan tempat toilet yang tersedia juga menjadi kendala. Saeful juga berharap ini menjadi perhatian sehingga, pada saat semua proyek Waduk Jatibarang selesai, semua fasilitas pendukung sudah siap.
"Kami berharap dukungan pemerintah, karena kami juga sudah menyiapkan paket wisata, seperti edukasi, yakni bahasa Inggris. Pelatihan terkait alam nanti juga akan diadakan kegiatan pertanian yang mengajarkan nggaru," kata Saeful.
Khusus di wilayah RW 02 juga disediakan sarana outbond, yang dibatasi jalan dan perkebunan buah tropis, yang bisa dimanfaatkan untuk sarana outbond untuk semua pengunjung.
"Kami juga akan menyuguhkan lesung jatilan yang dulu digunakan untuk menumbuk padi untuk pengiring musik tradisional. Sudah ada dua lagu yang dikuasai, yakni Samaela dan Kucing Anjlok. Sedangkan di wilayah RW 04, akan difokuskan sebagai tempat pameran UMKM dan kuliner. Untuk kuliner makanan khas seperti nasi kera, sate dan getuk ketek. Selain itu, ada juga kripik kulit pisang serta dawet," bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Nurjanah mengungkapkan, kondisi sarana dan prasarana untuk mendukung desa wisata ketiga di Kota Semarang itu akan segera dilakukan. "Penetapan Desa Wisata di Kandri karena lokasinya satu kelurahan diharapkan bisa menambah keindahan obyek wisata Jatibarang atau yang lebih dikenal Goa Kreo," ungkapnya.
Destinasi wisata yang ditawarkan, tambah dia, yakni keberadaan Goa Kreo yang identik dengan kera ekor panjang. Dari data yang ada, disebutkan ada tiga
kelompok kera ekor panjang dengan jumlah lebih dari 200 ekor. Selain itu, kesenian dan budaya yang dimiliki serta kerajinan diharapkan bisa menarik wisatawan ke Kota Semarang. (lif/sae)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.