Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Istri Nelayan Dilatih Masak Bandeng

Bandeng cabut duri bisa menjadi usaha sampingan istri nelayan (HARSEM/SUKMAWIJAYA)
DEMAK- Puluhan istri nelayan mendapat pelatihan memasak bandeng cabut duri dan bandeng presto. Sengaja Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Demak bersama Mangroves for the Future (MFF), memberikan pelatihan untuk menambah income bagi keluarga nelayan yang hidup di pesisir pantai utara.

Selama dua hari, sebanyak 80 istri nelayan terbagi dalam delapan kelompok menerima pelatihan memasak bandeng cabut duri dan presto. Mereka hadir dari empat desa di Kecamatan Sayung, yaitu Sriwulan, Surodadi, Bedono dan Timbulsloko.

Menurut  Perwakilan MFF Jateng, Erni, selain pelatihan memasak ikan bandeng, sekaligus diajarkan bagaimana membuat sirup, keripik dan agar-agar dari mangrove, seperti jenis mangrove pedada untuk sirup, atau mangrove brayo (api-api) untuk kripik, roti, puding atau kue klepon.

Setelah Sayung, akan digelar pelatihan lagi bagi istri nelayan di kecamatan daerah pesisir pantai yang lain, meliputi Karangtengah, Bonang dan Wedung.  Diupayakan dalam pelatihan, selalu menggunakan alat-alat sederhana dengan biaya produksi yang murah.

Ketika ombak besar seperti sekarang, istri nelayan bisa mengelola ikan darat, untuk membuat makanan jadi yang bisa dijual di pasar terdekat, sehingga mereka bisa membantu suaminya yang sedang menganggur, karena tak melaut.

“Bagi nelayan kondisi tak melaut menjadikan keluarganya mengalami paceklik, bila usaha pembuatan makanan ini berhasil, para istri nelayan bisa membantu keluarganya,” ucap Erni, kemarin. Setelah mengikuti pelatihan di Kantor Dinlutkan, selanjutnya mereka akan mengikuti field study di Pusat Rekreasi Promosi dan Pembangunan (PRPP) Jateng di Semarang. Mereka juga akan mengunjungi pabrik bandeng tanpa duri di wilayah setempat, untuk menambah pengalamannya.

Selaku instruktur, Kasi Pegolahan dan Pengendalian Mutu Dinlutkan Demak Suharti mengatakan, pihaknya sengaja memberikan pelatihan bagi istri nelayan yang menganggur, diharapkan pelatihan ini bisa mendorong upaya mereka membuka usaha sendiri, sehingga bisa menambah pendapatan keluarga.

Di wilayah Sayung masih banyak tambak bandeng dan mangrove, pelatihan pengolahan makanan dari komoditas ini, sekaligus diharapkan untuk mendorong warga Sayung peduli dengan keberadaan mangrove, yang ternyata bisa diolah menjadi makanan enak.

Peserta pelatihan, Susi (45) warga Desa Sriwulan menyambut positif upaya pemerintah memberi pelatihan tersebut. Keluarganya hanya mengandalkan hidup dari melaut, masih kekurangan apalagi saat musim angin barat dengan gelombang laut yang besar, dipastikan paceklik menekan keluarga nelayan.

“Selain saya, masih banyak keluarga nelayan miskin di Sriwulan, mereka sangat memerlukan bantuan dari pemerintah, saat ini kami sangat kesulitan apalagi kemarin gelombang rob sempat memporakporandakan rumah kami,” ungkapnya. (swi/tab)

      

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous