Jadikan Aku Istri Kedua

“Saya ingin hidup normal, Mas, punya anak dan suami,” ucap Harti.

Harti (24) yakin tak ada wanita bercita-cita jadi PSK. Yang telanjur jadi pelacur pun menyadari, profesi hina itu hanyalah sementara.

Itu sebabnya, jauh-jauh hari para WTS telah menyiapkan “masa pensiun”. Seberapapun brengseknya mereka, tidak usah disuruh bertobat pun pasti ingin keluar dari lembah hitam.

Harti melacur setelah diusir ayahnya lantaran hamil di luar nikah semasa SMA. Awalnya coba-coba ikut temannya yang sudah tiga tahun mremo di Gambilangu. Tentu ia pernah merasa sangat jijik melihat para wanita berganti-ganti pasangan dalam sehari, berganti pria-pria lain lagi di lain hari, dan seterusnya.

Tetapi selang sebulan kemudian, tatkala dilihatnya para PSK wira-wiri naik Mio dan bergelang kalung, ia pun mengiyakan saat mami menghardiknya agar ia tak hanya menumpang Imah, teman karibnya itu, tetapi juga ikut melayani pria.

Tiga tahun di GBL (sebutan akrab untuk Gambilangu), ia kemudian pindah ke Sunan Kuning. Sudah dua tahun ia di sana. Di kamarnya telah ada TV, DVD player, dan ia sudah punya Vario Techno secara kreditan.

Belakangan Harti menyadari, sebagai manusia normal ia tidak akan selamanya jadi pelacur. Bila usia telah memasuki kepala 4, maka pasaran PSK mulai melesu. Tak banyak pria hidung belang mengorder para STW.

“Normalnya wanita itu berkeluarga, Mas. Punya suami dan anak-anak,” ujar perempuan manis dengan tahi lalat di bawah bibir ini, seraya menghisap Djarum Super-nya.

Lantas, siapa yang mau menikahi eks PSK? Masyarakat belum bisa menerima mantan pelacur sebagai bagian dari warga negara. Cap buruk sudah telanjur melekat dalam diri mereka.

Maka, terpikir oleh Harti untuk nrimo menjadi istri kedua, ketiga, atau keempat dan seterusnya. “Mengharap perjaka sangat sulit, Mas. Makanya saya siap jadi istri kedua asalkan terpenuhi kebutuhan saya. Jadi istri kedua, ketiga atau ke berapa pun nggak masalah,” kilahnya sembari mematut diri karena seorang pelanggannya, seorang sipir penjara, tampak turun dari motornya di teras rumah untuk membawanya ke kamar.

Siapa pria mulia yang mau menolong orang semacam Harti? (Abdul Mughis)

Newer Post Older Post