Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Lima Petani Gagal ke Jakarta Dari Front Perjuangan Petani Mataraman

Petani asal Blitar yang tergabung dalam Front Perjuangan Petani Mataraman berjalan kaki  menuju Jakarta,  tiba di Kendal
HARSEM/SMNETWORK/ROSYID RIDHO
KENDAL - Sekitar 100 petani asal Blitar, Jawa Timur yang berjalan kaki menuju Jakarta, Minggu (20/1) melanjutkan perjalanan. Mereka yang tergabung dalam Front Perjuangan Petani Mataraman (FPPM) telah berjalan kaki selama 10 hari. Dari seratus orang, lima diantaranya gagal melanjutkan perjalanan karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan.

Para petani tersebut tiba di Kabupaten Kendal Sabtu (19/1) siang. Mereka memutuskan bermalam di Kantor DPC PKB Kendal di Jalan Soekarno-Hatta. Kedatangan petani itu disambut Ketua DPC PKB Benny Karnadi. Keesokan harinya, mereka kembali melanjurkan perjalanan menuju Jakarta.

Selama perjalanan, mereka berorasi di pinggir jalan. Mereka telah menyusuri puluhan kabupaten kota di Jatim sejak berangkat dari Blitar 10 hari yang lalu. Aksi mereka untuk menagih janji Presiden SBY yang akan membagikan tanah seluas 9,27 juta hektar. Namun, setelah SBY terpilih menjadi presiden untuk yang kedua kalinya, tanah yang dijanjikan tidak kunjung didapat.

Koordinator aksi, Endro Wirawan mengatakan, sebelum terpilih menjadi presiden, SBY pernah berjanji akan membagikan tanah seluas 9,27 juta hektar kepada petani miskin. Namun, setelah terpilih, SBY tidak kunjung merealisasikan janjinya. Maka dari itu, mereka berencana menagih janji Presiden SBY di Jakarta. ''Saya belum tahu kapan kami sampai di Jakarta,'' katanya.

Endro mengakui, perjalanan jauh yang ia tempuh bersama para petani lainnya tidak bisa cepat. Sebab, sebagian besar peserta yang berjalani kaki adalah orang tua. Maka dari itu, bila terasa capek, rombongan sering beristirahat. Setelah cukup, perjalanan kembali dilanjutkan. ''Sementara kalau malam hari, kami tidur di lokasi umum yang aman seperti pom bensin,'' tutur dia yang mengaku sering dikawal polisi saat melintas di jalan umum.

Nanik Hartati salah seorang petani lainnya, mengatakan, selama perjalanan, mendapat sambutan yang hangat, khususnya oleh petani. Tidak sedikit petani yang menyapa. Dia mengatakan, selain menagih janji SBY, pihaknya juga akan meminta pemerintah konsisten menjalankan program pembaruan agraria nasional. ''Meski telah ada program tersebut, tetapi kasus-kasus pertanahan masih sering terjadi,'' tambahnya.

Nanik menjelaskan, kasus di Mesuji, Lampung hingga kemarin juga belum tuntas. Kasus lainnya adalah perebutan lahan eks perkebunan dengan warga sekitar. “Jika Pasal Pasal 33 UUD diterapkan, kasus-kasus pertanahan tidak akan terjadi,'' kata dia. (H36/SMNetwork/tab)




Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous