Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Meike Fitrianingtyas menunjukkan menu andalan.


Sejumlah pengunjung menikmati masakan serba jamur di Angkringan Petruk, kemarin.HARSEM/MUHAMMAD SYUKRON-SM NETWORK



Angkringan Jamur Petruk Binaan LAZis Jateng
Harga Terjangkau, Berdayakan Kaum Dhuafa Masyarakat Berdaya Indonesia (MBI) mendirikan Angkringan Jamur Petruk. Pengelolanya adalah kaum duafa binaan Lembaga Amil Zakat Al Ihsan (LAZiS) Jateng.
Bagaimana kisahnya?

SEMILIR angin memainkan daun-daun pohon mangga hingga menerbitkan suara unik. Lalu lalang sepeda motor dengan suara khas knalpot menyemarakkan suasana kampung yang penuh rumah itu.
Di salah satu rumah di Jalan Karangrejo 107 RT 6 RW 2 Kecamatan Gajahmungkur, beberapa perempuan tengah sibuk memasak di teras rumah yang dilengkapi tenda semi permanen.

Ruang tamu disulap menjadi tempat makan lesehan. Aroma sedap bumbu yang tengah digoreng menusuk hidung. Jamur tiram segar yang ditata sedemikian rapi di etalase konter pun diambil oleh sang juru masak, Kasmanila (46) dan Jumiati (36).

''Silakan, mau makan apa? Kami menyediakan aneka menu masakan berbahan dasar jamur tiram. Ada jamur asam pedas manis, asam pedas, penyet, nugeet, kroket, crispy,'' tutur Meike Fitrianingtyas (24). Dia adalah penggagas usaha.

Meike menjelaskan, inspirasi angkringan jamur berasal dari Solo dengan angkringan mewah tetapi murah. Nama angkringan diambil agar bisa dinikmati kalangan menengah ke bawah, alias merakyat.
''Masakan jamur biasanya disajikan di rumah makan untuk kalangan menengah ke atas saja. Tapi di sini cukup dengan Rp 6 ribu hingga Rp 8 ribu, sudah bisa menikmati jamur plus minuman,'' jelasnya.

Dijelaskannya, banyak janda dan kaum duafa di Karangrejo memiliki kemampuan memasak yang nikmat. Ditambah, MBI LAZiS Jateng juga memiliki kampung binaan di Gondoriyo dan Gedawang Banyumanik yang membudidayakan jamur berkualitas bagus.

''Semua kami. Ibu-ibu, janda, dan kaum duafa kami berdayakan untuk mengelola. Ke depan, kami akan membuka cabang di Hotel Semesta. Semua pengelolanya adalah kaum duafa,'' tandasnya.

Menghibur Tuan
Ditambahkan, nama Petruk dipilih karena punakawan ini selalu menghibur tuannya saat kesusahaan. Juga mengingatkan ketika lupa.

''Petruk itu bisa momong, momot, momor, mursid, dan murakabi. Ini upaya dan harapan angkringan ini akan menjadi tempat kuliner,'' jelas Meike.

Direktur Eksekutif LAZiS Jateng Arif Nurhayadi menambahkan, Angkringan Jamur Petruk menjadi produk unggulan LAZiS Jateng. ''LAZiS melakukan pendampingan dan riset. Untuk pendanaan konter dan peralatan, kami menggandeng perbankan,'' ujarnya didampingi Koordinator Hubungan Masyarakat LAZiS Jateng, Diyah Al Furqon, kemarin. (Muhammad Syukron—SM Network/nji)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous