Pengadaan Beras Ditarget Naik 10%
 |
| Seseorang sedang mengangkut beras di gudang Bulog Randugarut Semarang (SM/Fista Novianti ) |
SEMARANG-Pengadaan beras oleh Perum Bulog Sub Divre I Semarang tahun ini ditarget naik 10% dari tahun lalu sebesar 137.002,78 ton setara beras.
Kepala Perum Bulog Sub Divre I Semarang, Mustafa Kamal mengatakan, seiring adanya kesiapan pemerintah terhadap pupuk, bibit serta sarana produksi di tahun ini maka Bulog Sub Divre I Semarang optimistis realisasi pengadaan beras di tahun ini meningkat 10% dibanding tahun lalu yang mencapai 137.002,78 ton.
Target pengadaan beras akan didapatkan dari enam wilayah. Seperti, kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal, Purwodadi dan Demak. Mustafa optimistis pengadaan beras di tahun ini dapat mencapai target. Beberapa upaya dilakukan di antaranya dengan mengadakan kerja sama dengan mitra kerja. ''Kami mencoba merangkul sekitar 97 usaha dagang untuk membeli gabah dari petani kemudian diproses serta disetorkan ke Bulog,'' katanya kemarin.
Selain itu, Bulog akan membina penggilingan kecil yang non mitra untuk diarahkan menyetorkan beras ke Bulog. Serta, menggalakkan satgas membeli langsung ke pengepul untuk diolah melalui unit penggilingan gabah beras (UPGB).
Meskipun target pengadaan beras yang ditetapkan hanya naik 10%. Namun, menurut Mustafa, target pengadaan beras sepanjang 2012 lalu meningkat hingga 320% dibanding realisasi tahun sebelumnya 2011 lalu. Dari realisasi penyerapan beras petani 137.002,78 ton itu sebesar 89.419,42 ton telah disalurkan kepada masyarakat miskin di wilayah Semarang.
''Sehingga stok dari awal tahun sampai Agustus nanti masih sekitar 57 ribu ton. Sekitar 10 ribu ton akan dikirim ke Jawa Barat dan 2 ribu ton ke Kalimantan. Sedang, sebesar 5.690 ribu ton disalurkan untuk memenuhi penyaluran raskin sebesar 5.690 ton,'' katanya.
Dia mengatakan rata-rata serapan dari para petani di Semarang bisa mencapai sekitar 1.000-2.000 ton setara beras per hari, dan meningkat cukup signifikan hingga 4.000 ton pada musim panen. ''Hasil produksi dari petani tahun ini diperkirakan masih relatif baik didukung faktor tanah, air, pupuk berimbang. Utamanya di wilayah Demak dan Purwodadi yang produksi beras cukup mendominasi dibanding daerah lainnya,'' terangnya. (K14-SMNetwork/yul )
Kepala Perum Bulog Sub Divre I Semarang, Mustafa Kamal mengatakan, seiring adanya kesiapan pemerintah terhadap pupuk, bibit serta sarana produksi di tahun ini maka Bulog Sub Divre I Semarang optimistis realisasi pengadaan beras di tahun ini meningkat 10% dibanding tahun lalu yang mencapai 137.002,78 ton.
Target pengadaan beras akan didapatkan dari enam wilayah. Seperti, kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal, Purwodadi dan Demak. Mustafa optimistis pengadaan beras di tahun ini dapat mencapai target. Beberapa upaya dilakukan di antaranya dengan mengadakan kerja sama dengan mitra kerja. ''Kami mencoba merangkul sekitar 97 usaha dagang untuk membeli gabah dari petani kemudian diproses serta disetorkan ke Bulog,'' katanya kemarin.
Selain itu, Bulog akan membina penggilingan kecil yang non mitra untuk diarahkan menyetorkan beras ke Bulog. Serta, menggalakkan satgas membeli langsung ke pengepul untuk diolah melalui unit penggilingan gabah beras (UPGB).
Meskipun target pengadaan beras yang ditetapkan hanya naik 10%. Namun, menurut Mustafa, target pengadaan beras sepanjang 2012 lalu meningkat hingga 320% dibanding realisasi tahun sebelumnya 2011 lalu. Dari realisasi penyerapan beras petani 137.002,78 ton itu sebesar 89.419,42 ton telah disalurkan kepada masyarakat miskin di wilayah Semarang.
''Sehingga stok dari awal tahun sampai Agustus nanti masih sekitar 57 ribu ton. Sekitar 10 ribu ton akan dikirim ke Jawa Barat dan 2 ribu ton ke Kalimantan. Sedang, sebesar 5.690 ribu ton disalurkan untuk memenuhi penyaluran raskin sebesar 5.690 ton,'' katanya.
Dia mengatakan rata-rata serapan dari para petani di Semarang bisa mencapai sekitar 1.000-2.000 ton setara beras per hari, dan meningkat cukup signifikan hingga 4.000 ton pada musim panen. ''Hasil produksi dari petani tahun ini diperkirakan masih relatif baik didukung faktor tanah, air, pupuk berimbang. Utamanya di wilayah Demak dan Purwodadi yang produksi beras cukup mendominasi dibanding daerah lainnya,'' terangnya. (K14-SMNetwork/yul )
Heru+Setiabudi+dan+Tarmuji.(FOTO+ARIEL).jpg)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.