Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Perajin Keluhkan Naiknya Harga Rotan

Perajin sedang menganyam keranjang rotan di Pasar Rejomulyo. Mereka mengeluhkan naiknya harga bahan baku rotan.
 (SM/Fista Novianti )
SEMARANG-Sejumlah perajin rotan mengeluhkan kenaikan harga bahan baku yang terus naik akhir-akhir ini.

Akibatnya, perajin mulai kewalahan membuat kerajinan rotan dalam jumlah banyak karena keterbatasan modal.

Perajin rotan, Slamet Riyanto (40) mengungkapkan, dengan naiknya harga bahan baku rotan ini perajin tidak bisa memproduksi lebih banyak. ''Kalau harga bahan baku naik terus, bisa-bisa produksi terpaksa berhenti. Menunggu sampai harga rotan turun,'' katanya kemarin.

Menurut dia, rotan yang mengalami kenaikan adalah jenis rotan Dahana yang merupakan bahan utama pembuat mebel seperti kursi dan meja. Harganya semula hanya Rp 4.000 per batangnya kini naik menjadi Rp 5.000 per batangnya. Begitu juga dengan rotan Manau naik Rp 500 per batang untuk segala ukuran.

Selama ini, pasokan bahan baku rotan ia dapatkan dari luar Jawa yakni Riau dan Padang. Sementara  bahan baku yang dipasok dari Riau hanyalah rotan Getah, yakni bahan yang hanya digunakan untuk bahan baku penolong dan untuk pembuatan parsel. ''Order terus menurun karena pelanggan tak mau harga dinaikkan. Padahal harga rotan terus naik,'' ungkapnya.

Dalam sehari, ia bisa memproduksi sepuluh unit mebel. Padahal dulu ia biasa memproduksi mebel 20-25 unit per hari. Harganya bermacam-macam mulai Rp150.000-Rp200.000 per unit. Keuntungan yang didapatkan sekitar 10%. Menyiasati kenaikan harga tersebut, ia lebih selektif mengambil orderan dari pabrik. ''Katanya rotan tidak boleh diekspor ke luar negeri tapi kenapa harganya makin mahal saja?'' ungkap pemilik usaha Diana Rotan itu.

Ia berharap pemerintah segera turun tangan menstabilkan harga rotan. Mereka mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Jateng bisa bekerja sama dengan provinsi penghasil rotan agar perajin mebel rotan lebih mudah mendapatkan bahan baku.

Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft (Asephi) Semarang, Muhammad Verga Prabowo Agus menuturkan, tahun ini sejumlah perajin mengalami kelesuan. Diperkirakan kondisi ini masih akan berlangsung hingga beberapa tahun.

Krisis negara-negara Eropa dan Amerika serta sejumlah tujuan ekspor menyebabkan market pengusaha kerajinan menurun. Stagnasi dan penurunan nilai ekspor ini masih akan berlangsung lama mengingat sejauh ini krisis masih berlangsung.

Untuk memacu penjualan, Verga menghimbau kepada perajin berlomba menghasilkan produk yang berkualitas, fungsional serta memiliki estetika. Sebab, selama ini banyak desain perajin yang cenderung monoton. Oleh sebab itu Asephi berupaya mengajak anggotanya untuk memperbaiki kualitas sesuai permintaan pasar. (K14-SMNetwork/yul )
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous