Pergerakan Tanah, Satu Rumah Roboh

Atap rumah Djatmiko ambrol akibat pergerakan tanah di Blok S Nomor 21 Bumi Manyaran Permai, Minggu (27/1). HARSEM/SM/ZAKKI AMALI

Kekhawatiran warga Perumahan Bumi Manyaran Permai akibat pergerakan tanah akhirnya terbukti. Rumah salah satu warga roboh. Untung tidak ada korban jiwa.

KELUARGA Djatmiko (68) terpaksa mengungsi ke rumah tetangga, karena rumahnya di Blok S Nomor 21 Bumi Manyaran Permai roboh disebabkan pergerakan tanah. Tidak ada korban jiwa, sebab saat akan roboh Djatmiko beserta istri, orang tua, dan anaknya keluar dari rumah.

Rumah yang dihuni delapan orang itu roboh pada Sabtu (26/1) pukul 16.50. Sebelum kejadian, Djatmiko masih beraktivitas di dalam rumah, tetapi langsung dihentikan ketika mendengar suara kuda-kuda atap bergerak. "Saya sekeluarga keluar rumah dan mencari bantuan warga untuk membenahi. Pas saya kembali malah atap sudah roboh," katanya, Minggu (27/1).

Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta dengan kerusakan seluruh kuda-kuda atau fondasi atap, tiga kamar tidur dan ruang tamu. Rumah tersebut tidak bisa ditempati, sehingga untuk sementara mengungsi ke rumah milik tetangganya. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah daerah untuk meringankan upayanya membangun rumah yang telah ditempati sejak 1989. "Tadi pejabat-pejabat kecamatan sudah ke sini, janji kasih bantuan," katanya.

Dua anaknya yang masih sekolah kemungkinan tidak berangkat untuk sementa waktu agar dapat membantu membersihkan puing-puing. Pergerakan tanah di sekitar lokasi rumah Djatmiko megkhawatirkan dan mengancam puluhan rumah. (H74/SMNetwork/sae)

Newer Post Older Post