Reuni Perak SMPN 7 Angkatan 86 (upper) Mulai dari Alumni Terseleb hingga Teronar

HARSEM/WARA MERDEKAWATI
Para alumni penerima award berfoto bersama.

SETELAH 26 tahun terpisah, ratusan alumni SMP N 7 Semarang angkatan tahun 1986 menggelar reuni. Acara diadakan Minggu (30/12/2012) di Hotel Santika. Acara yang digelar secara spontanitas ini mampu membawa alumni larut dalam kenangan.

Berpisah selama 26 tahun tentunya bukan rentang waktu sebentar. Karenanya tidak heran banyak yang sudah tidak mengenali satu sama lain. Salah satunya, perubahan bentuk tubuh.

Banyak yang sekarang ‘berbadan subur’, padahal dulu langsing atau kurus. Sebaliknya, ada juga yang dulunya gemuk, kini tampak lebih langsing.

Eni Nurita, salah satu alumnus mengatakan, reuni perak ini awalnya memang tidak direncanakan. Tetapi ada salah satu teman yang kebetulan memiliki kontak teman lainnya sehingga diadakan reuni perak.

Awalnya Ngumpul
“Awalnya dari ketemuan hanya beberapa teman saja. Lama-kelamaan semakin banyak. Cara menghubungi teman lainnya, berkat jasa media sosial facebook. Kebetulan ada salah satu teman yang punya kontak semuanya,” ungkapnya.

Acara yang juga dihadiri para guru ini, dimeriahkan slide foto semasa SMP yang diperlihatkan dengan menggunakan layar proyektor. Tayangan ini pun menghanyutkan alumni kembali ke masa lalu.
Alumi yang tidak dapat hadir mengirimkan video ucapan salam untuk guru dan teman-temannya. “Karena dia berada di Amerika. Tadinya mau menggunakan skype tetapi karena jaringannya tidak memadai, sehingga mengirimkan video,” lanjutnya.

Acara juga dimeriahkan pemberian award bagi para alumni yang semasa sekolahnya dikenal yang ‘ter’ atau paling. Di antaranya, terseleb, teronar yang suka membuat onar, tersosial yakni alumni yang dulunya suka membayar denda karena tidak melanggar peraturan, terseksi, bahkan ter-Einsten atau yang paling pintar.

Pemenang award juga mendapat hadiah kejutan yang isinya diluar dugaan. Salah satunya Layla Mulasari, yang mendapat award terbodrek karena saat SMP sering membawa kamera ke sekolah. “Saya dapat kamera dalam bentuk mainan,” ujarnya sambil tertawa. (wam/nji)

Newer Post Older Post