Revitalisasi Hotel, CMJT Gelontorkan Rp 36 Miliar

Bibit Waluyo melakukan peletakan batu pertama revitalisasi Hotel Kesambi Hijau. HARSEM/DOK

SEBAGAI upaya mengoptimalkan aset daerah, Pemprov Jateng melalui perusahaan daerahnya (Perusda) Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) kini tengah membangun kembali Hotel Kesambi Hijau. Anggaran pembangunannya sendiri mencapai Rp 36 miliar.
    Menurut Direktur Utama Perusda CMJT M. Sayuti, pembang

unan hotel itu ditarget selesai pada akhir Juli 2013. Dari jumlah anggaran sebesar Rp 36 miliar, sebanyak Rp 32,4 miliar untuk pembangunan fisik dan sisanya untuk interior isi hotel.

“Anggaran tersebut milik PT CMJT bukan dari APBD,” ungkapnya, saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Hotel Kesambi Hijau Semarang, Sabtu (29/12) pekan lalu.
Adapun, proyek pembangunan hotel yang semula berkelas melati tiga, nantinya akan berubah menjadi bintang tiga. “Peletakan batu pertama itu menandai kesiapan revitalisasi Hotel Kesambi Hijau. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga sudah kami kantongi,” ujarnya.

Ia menjelaskan bangunan bagian depan tidak akan diubah dalam revitalisasi hotel tersebut. Namun, bangunan asli tersebut akan dipercantik dengan pemberian ornamen baru.

Dalam revitalisasi tersebut, bagian belakang bangunan asli akan dibangun lima lantai, pada sisi kanan dan kirinya tiga lantai. Dengan pembaharuan tersebut, hotel nantinya memiliki 88 kamar dan memuat kapasitas parkir 60 unit mobil.

Guna mendukung kesiapan hotel berbintang tiga, CMJT juga memberikan kesempatan 14 orang pekerjanya untuk magang di Hotel Patra Convention Semarang selama empat bulan. “Semua interior kamar hotel akan diganti yang baru, barang bekas seperti televisi dan AC akan diberikan ke unit usaha CMJT. Jika pada Juli 2013 selesai, kita berharap Hotel Kesambi Hijau berbintang tiga bisa beroperasi pada Agustus 2013,” harapnya.

Bongkar Saja
Menanggapi soal pembangunan itu, Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengingatkan, pelaksana proyek harus mengutamakan kualitas. Ditegaskannya pula, apabila saat hotel itu telah selesai tapi masih menyisakan persoalan teknis, maka dirinya tidak segan-segan untuk meminta pelaksana proyek untuk membongkarnya.
“Saya minta tetap mengutamakan kualitas. Kalau saya suruh bongkar, ya harus dibongkar karena ini juga untuk rakyat,” tegas gubernur.

Bibit berharap nantinya hotel tersebut bisa memberikan PAD ke pemprov lebih banyak dari sebelumnya. “Dulu kan hanya sekitar 30 kamar. Besok menjadi 88 kamar. Dulu hanya melati tiga, besok bintang tiga. Dengan perubahan itu, tentu tamu yang datang juga akan lebih banyak,” harap Bibit. (ano/sae)

Newer Post Older Post