Rieke Dyah Pitaloka Perjuangkan Bahasa Daerah
RIEKE Dyah Pitaloka tidak hanya piawai berakting. Dalam acara yang digelar oleh seniman Sunda bertajuk Persembahan Seniman Jawa Barat untuk Ambu Rieke dan Abah Teten, Rieke menunjukkan kemampuannya olah vokal di lagu Malam Dong Dang 5. Dalam lagu ciptaan Doel Sumbang itu, Rieke membawa pesan dari para seniman Sunda yang tak setuju jika kurikulum Bahasa Sunda dihilangkan dari pendidikan.
"Saya khawatir hilang bahasa daerah termasuk bahasa Sunda. Saya orang asli Sunda, justru itu yang membuat tiap daerah punya karakter sendiri. Berikan dukungan sama-sama mendorong keputusan ini dibatalkan. Saya mendesak bahasa Sunda tetap ada di pelajaran sekolah. Itu memperlihatkan orang Sunda ya bahasa Sunda. Indonesia terdiri banyak suku bangsa," papar wanita kelahiran Garut 8 Januari 1974 itu di Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/1).
"Bahasa ciri khas karakter, ciri penting itu bahasa. Nama anak saya betul-betul nama Sunda. Saya bangga sebagai orang Sunda, saya harus bicara bahasa Sunda. Pas rapat resmi DPR, diledekin. Kita harus memperjuangkan sama-sama," tambahnya.
Karena alasan efektivitas, kurikulum Bahasa Sunda akan dihilangkan dari mata pelajaran, Rieke tak ingin hal itu terjadi. Oleh karena itu dia memperjuangkan agar ciri khas daerah Jawa Barat itu tak jadi dihilangkan.
"Keputusan (menghapuskan bahasa daerah) rencana tahun ini, malam ini saya diberi kesempatan untuk mengatakan, bahasa Sunda atau bahasa lainnya nggak boleh dihilangkan dari kurikulum," tandasnya. (kpl/yul)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.