‘Saya Korban Skenario Besar’
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR, Angelina Sondakh (Angie) mengaku menjadi korban skenario besar yang bersembunyi di balik topeng..Angie juga mengaku pernah diminta mantan Direktur Marketing Permai Grup Mindo Rosalina Manulang membujuk orang-orang yang disebut Rosa untuk meminta uang sebesar Rp 20 miliar. Sayangnya, Rosa tidak pernah menyebut nama-nama itu dalam persidangan.
"Fakta ini ingin saya tuliskan agar menjadi catatan saya menjadi korban dari sebuah grand skenario yang harus mengorbankan saya melalui seseorang atau beberapa orang konspirator yang bersembunyi di balik topeng justice collaborator. Saya temukan dan alami sendiri," kata Angelina di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, (3/1).
Karena keluguan dan kepolosannya, Angelina mengaku diperdaya oleh orang yang bertopeng kebenaran untuk mencari keuntungan pribadi. Sehingga apa pun yang disampaikan orang-orang itu, katanya, tidak diceritakan secara utuh dan menghilangkan nilai kebenaran itu sendiri.
Yang dimaksud Angelina adalah Mindo Rosa Manulang yang disebut sebagai orang yang berlindung di balik justice collaborator. Menurutnya orang yang disebut justice collaborator berpotensi menukar kebenaran dengan harga tertentu, walaupun harus mengorbankan orang lain.
"Bagi saya perbuatan ini sangat picik. Saya menolak dengan keras untuk masuk ke dalam skenario jahat yang ingin memeras orang dan membuat hidup orang lain menderita," ujar Angie. "Pengalaman saya melihat seorang justice collaborator akhirnya menggunakan nasibnya untuk mendapatkan sejumlah uang. Ditambah saya melihat fakta persidangan bahwa ada nama-nama yang disebut di dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) namun di sidang tidak disebutkan," ucap Angie.
Angie menerangkan pernah mengunjungi Rosa di Rumah Tahanan Pondok Bambu ketika putusannya sudah berkekuatan hukum tetap. Saat itu, menurutnya, Rosa menawarkan kepadanya, kalau dia ingin selamat maka dia harus menyebutkan nama seseorang. Mengenai buktinya akan Rosa siapkan.
Kemudian, sambung Angie, Rosa memberi waktu kepadanya selama dua hari untuk melakukan jumpa pers dengan menyebutkan nama orang tertentu. Namun hal tersebut ditolak olehnya.
"Saya tolak karena tidak ingin fitnah orang, tapi pernah terlintas di pikiran saya, kalau saya ikuti skenario itu, maka saya mungkin tidak duduk di kursi ini dan dituntut seberat ini," tandasnya (viva/njs)
"Saya tolak karena tidak ingin fitnah orang, tapi pernah terlintas di pikiran saya, kalau saya ikuti skenario itu, maka saya mungkin tidak duduk di kursi ini dan dituntut seberat ini," tandasnya (viva/njs)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.