KPU Tolak Pasangan ARTO

Pasangan Arif Eka Atmaja (Ketua Umum KAMMI Jateng) dan Tri Jartanto (Ketua KAMMI Bidang  Kebijakan Publik) yang disebut

pasangan ARTO mendaftar sebagai Calon Gubernur Jateng 2013. Mereka  diterima oleh Ketua KPU Jateng Fajar Saka di Kantor

KPU Jateng, kemarin. Pendaftaran tersebut sebagai  bentuk sindiran, kritik dan protes kepada partai politik

 yang masih tarik ulur masalah pencalonan Gubernur  Jateng (HARSEM/CUN CAHYA)

TERNYATA tidak hanya sekadar mengirimkan rilis, namun pasangan Arief Eka Atmaja dan Tri Harto (ARTO) dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jateng benar-benar mendaftarkan diri ke KPU Jateng sebagai Cagub-Cawagub Pilgub Jateng 2013. Pasangan ARTO itu diarak oleh para pendukungnya yang berpakaian menyerupai pocong dan tuyul, mulai dari bundaran Jalan Pahlawan hingga ke Kantor KPU Jalan Veteran Semarang sekitar pukul 10.00, kemarin.
 

“Dengan diusung Partai Pocong, Partai Tuyul, dan Partai Dukun Indonesia, kami memberanikan diri mendaftar ke KPU sebagai pasangan cagub dan cawagub. Ini bentuk sindiran, kritik, dan protes kepada parpol yang berpolemik dalam masalah pencalonan,” kata Arief Eka Atmaja, Ketua KAMMI Jateng, kemarin.

Setibanya di Kantor KPU Jateng, mereka tidak hanya berorasi dan melakukan aksi teatrikal, mahasiswa tersebut juga menunjukkan keseriusan mereka dalam mendaftar dengan menyerahkan berkas pendaftaran cagub dan cawagub ke KPU Jateng. Berkas tersebut diserahkan kepada Ketua KPU Jateng M Fajar Subhi AK Arief dan Anggota KPU Andreas Pandiangan.

Dalam penyerahan berkas itu, M. Fajar menerimanya. Namun setelah dicek, ada persyaratan yang tidak dapat dipenuhi oleh pasangan ARTO yakni surat pencalonan dari parpol.

Dengan tidak adanya surat tersebut, maka M. Fajar akhirnya mengembalikan berkas dan meminta pasangan ARTO untuk melengkapinya. “Jadi kami mengembalikan berkas pendaftaran untuk diperbaiki dan dilengkapi dengan pencalonan dari parpol. Karena, syaratnya cagub dan cawagub harus dicalonkan oleh parpol. Masih ada waktu karena pendaftaran ditutup tanggal 5 Maret dan kami mengapresiasi langkah ini,” kata Fajar.

Setelah menyampaikan berkas, KAMMI tersebut bubar dengan damai. Aksi tersebut juga mendapat pengawalan dari aparat kepolisian dan menjadi perhatian masyarakat di sekitar Kantor KPU. (ano/sae)

Newer Post Older Post