Warnet Sediakan Bilik Mesum *Banyak Pelajar Kecanduan *Polisi Ancam Cabut Izin
Tak sedikit pebisnis warnet di Kota Semarang mengemas tempat usahanya meresahkan warga. Banyak warnet sengaja menyediakan bilik mesum: diberi pintu dan bisa dikunci dari dalam.
Sepertinya, perangkat bilik itu sengaja didesain agar bisa digunakan "plus-plus". Meski sang pengusaha mengelak dikatakan demikian. Atas fasilitas semacam itu mendorong para pelajar kecanduan masuk bilik warnet tersebut. Celakanya, para bocah ingusan itu membawa pacarnya. Apakah mereka menggarap tugas sekolah?
Kasatbinmas Polrestabes Semarang, AKBP I Nengah Witra Damayana membenarkan, indikasi penyalahgunakan warnet di Kota Semarang sangat memprihatinkan. Pihaknya menemukan sejumlah warnet terindikasi digunakan tempat mesum.
"Ironisnya, para penggunanya rata-rata pelajar," katanya saat ditemui wartawan, kemarin.
Tak jarang, para pelajar tersebut menyalahgunakan bilik warnet menjadi tempat mesum. "Ini kan jelas meresahkan. Mereka bolos sekolah dan bermain hal negatif di warnet," katanya.
Pihaknya mengaku telah melakukan pengawasan. Bahkan telah melakukan pendataan, warnet mana saja yang ditengarai disalahgunakan sebagai tempat mesum. Sebab hal itu secara tidak langsung mengancam generasi muda.
Nengah menegaskan, bagi pengusaha warnet diharapkan turut serta mengawasi, bukan malah menyediakan bilik warnet yang rentan digunakan mesum. Bahkan pihaknya tak segan memberi sanksi kepada pemilik warnet yang bandel memberikan fasilitas berupa bilik terkunci.
"Kami akan berikan peringatan tertulis. Jika mereka tidak menghiraukan, kami akan mengambil tindakan tegas berupa penutupan ataupun pencabutan izin," tandasnya.
Hal itu dilakukan atas temuan-temuan belakangan yang semakin mengancam kondusifitas Kota Semarang. "Dengan adanya memberi fasilatas seperti itu, tentu sangat meresahkan. Mental generasi muda terancam," terangnya.
Hingga saat ini, Nengah mengaku telah mengetahui sejumlah warnet di beberapa titik di Kota Semarang rawan disalahgunakan sebagai tempat mesum. "Nanti kami layangkan pemberitahuan tertulis. Jika masih membandel, kami akan lakukan tindakan selanjutnya," katanya.
Keberadaan warnet "mesum" sebenarnya telah terindikasi sejak lama. Maka dari itu, pihaknya terus melakukan penertiban agar tidak menjadi persoalan yang meresahkan masyarakat. Bahkan sudah sangat memprihatinkan. Pasalnya, penemuan terakhir, pelajar SD ditemukan bolos sekolah hanya untuk melakukan game online di warnet.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Satpol PP dan Pemkot Semarang untuk melakukan pengawasan khusus terhadap fenomena warnet "mesum" ini. Selain itu, akan dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah warnet terkait izin. Ditengarai juga banyak warnet tidak memiliki izin resmi.
Belum lama ini, pihaknya mengamankan sejumlah pelajar yang terjaring razia di warnet. Sejumlah pelajar tersebut dipergoki sedang membuka situs porno di bilik warnet. Di antara pelajar lain didapati sedang bermesraan bersama pacarnya di dalam bilik warnet.
Mereka diamankan dalam kondisi masih mengenakan seragam sekolah. Nengah mengaku telah memanggil sejumlah pengusaha warnet untuk dimintai keterangan. "Kami juga memberi pengarahan dan aturan-aturan agar tertib melakukan operasi," imbuhnya.
Satu sisi, lanjutnya, kemajuan teknologi mendukung ilmu pengetahuan. Namun jika salah dalam pengelolaan, justru menjadi momok yang menghancurkan. "Bilik warnet harus terbuka, bukan pintu tertutup. Apalagi terkunci dari dalam. Hal itu dimaksudkan agar tidak disalahgunakan. Selain itu, pihak warnet juga bisa melakukan pengawasan," pungkasnya. (abm/rif)
Sepertinya, perangkat bilik itu sengaja didesain agar bisa digunakan "plus-plus". Meski sang pengusaha mengelak dikatakan demikian. Atas fasilitas semacam itu mendorong para pelajar kecanduan masuk bilik warnet tersebut. Celakanya, para bocah ingusan itu membawa pacarnya. Apakah mereka menggarap tugas sekolah?
Kasatbinmas Polrestabes Semarang, AKBP I Nengah Witra Damayana membenarkan, indikasi penyalahgunakan warnet di Kota Semarang sangat memprihatinkan. Pihaknya menemukan sejumlah warnet terindikasi digunakan tempat mesum.
"Ironisnya, para penggunanya rata-rata pelajar," katanya saat ditemui wartawan, kemarin.
Tak jarang, para pelajar tersebut menyalahgunakan bilik warnet menjadi tempat mesum. "Ini kan jelas meresahkan. Mereka bolos sekolah dan bermain hal negatif di warnet," katanya.
Pihaknya mengaku telah melakukan pengawasan. Bahkan telah melakukan pendataan, warnet mana saja yang ditengarai disalahgunakan sebagai tempat mesum. Sebab hal itu secara tidak langsung mengancam generasi muda.
Nengah menegaskan, bagi pengusaha warnet diharapkan turut serta mengawasi, bukan malah menyediakan bilik warnet yang rentan digunakan mesum. Bahkan pihaknya tak segan memberi sanksi kepada pemilik warnet yang bandel memberikan fasilitas berupa bilik terkunci.
"Kami akan berikan peringatan tertulis. Jika mereka tidak menghiraukan, kami akan mengambil tindakan tegas berupa penutupan ataupun pencabutan izin," tandasnya.
Hal itu dilakukan atas temuan-temuan belakangan yang semakin mengancam kondusifitas Kota Semarang. "Dengan adanya memberi fasilatas seperti itu, tentu sangat meresahkan. Mental generasi muda terancam," terangnya.
Hingga saat ini, Nengah mengaku telah mengetahui sejumlah warnet di beberapa titik di Kota Semarang rawan disalahgunakan sebagai tempat mesum. "Nanti kami layangkan pemberitahuan tertulis. Jika masih membandel, kami akan lakukan tindakan selanjutnya," katanya.
Keberadaan warnet "mesum" sebenarnya telah terindikasi sejak lama. Maka dari itu, pihaknya terus melakukan penertiban agar tidak menjadi persoalan yang meresahkan masyarakat. Bahkan sudah sangat memprihatinkan. Pasalnya, penemuan terakhir, pelajar SD ditemukan bolos sekolah hanya untuk melakukan game online di warnet.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Satpol PP dan Pemkot Semarang untuk melakukan pengawasan khusus terhadap fenomena warnet "mesum" ini. Selain itu, akan dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah warnet terkait izin. Ditengarai juga banyak warnet tidak memiliki izin resmi.
Belum lama ini, pihaknya mengamankan sejumlah pelajar yang terjaring razia di warnet. Sejumlah pelajar tersebut dipergoki sedang membuka situs porno di bilik warnet. Di antara pelajar lain didapati sedang bermesraan bersama pacarnya di dalam bilik warnet.
Mereka diamankan dalam kondisi masih mengenakan seragam sekolah. Nengah mengaku telah memanggil sejumlah pengusaha warnet untuk dimintai keterangan. "Kami juga memberi pengarahan dan aturan-aturan agar tertib melakukan operasi," imbuhnya.
Satu sisi, lanjutnya, kemajuan teknologi mendukung ilmu pengetahuan. Namun jika salah dalam pengelolaan, justru menjadi momok yang menghancurkan. "Bilik warnet harus terbuka, bukan pintu tertutup. Apalagi terkunci dari dalam. Hal itu dimaksudkan agar tidak disalahgunakan. Selain itu, pihak warnet juga bisa melakukan pengawasan," pungkasnya. (abm/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.