Guru SD Cabuli 11 Muridnya *Pelecehan dilakukan didepan siswa lain
Edan! Seorang guru yang mestinya wajib melindungi anak didiknya, ini malah main pegang bagian sensitif murid perempuan. Tak keliru kalau dia dilaporkan ke polisi.
SD Negeri Gedangalas 01 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak menguarkan bau tidak sedap. Seorang guru di situ, berinisial JS, melakukan pelecehan seksual terhadap anak didiknya yang masih duduk di kelas 2. Tidak terima atas perlakukan yang menimpa anaknya, tiga wali murid tersebut langsung lapor polisi.
Senin (30/9) pagi kemarin, tiga wali murid sekolah tersebut melapor ke Polres Demak atas kenyataan pahit dan aib yang menimpa anak-anak mereka. Mereka yang lapor itu ialah Ali Subur (32), M Sugandi (30), dan Masno (38), ketiganya warga Desa Gedangalas Kecamatan Gajah.
“Kami melaporkan perlakuan cabul guru SD terhadap putri saya, Vt (9),” kata Ali Subus, kemarin. Lanjutnya, oknum guru SDN Gedangalas 01 yang bernama JS kerap melakukan pelecehan seksual para siswanya. Terhadap Vt, misalnya, si bapak guru kerapkali memegang daerah kemaluan dan dada.
Ironinya, aib tersebut dilakukan di dalam kelas pada jam pelajaran, hingga siswa lain melihat. Ali Subur sempat tak habis pikir, seorang guru yang harusnya mendidik dan melindungi siswanya justru merusak masa depan muridnya.
M Sugandi menambahkan, ia mengetahui perbuatan tidak senonoh dari oknum guru itu ketika istrinya menanyai putrinya, Wln (9), yang sudah duduk di kelas 3 SDN Gedangalas 01 yang perkembangan dadanya cepat membesar.
Sugandi seperti disambar petir saat Wln mengaku sering diperlakukan tidak bermartabat oleh JS sejak duduk di kelas 2 sampai dia naik ke kelas 3. Guru tersebut sering meremas dada dan kemaluannya. Gandi juga memaklumi Wln yang tak berani melapor ke dirinya, karena takut nilainya dibuat jelek dan takut dimusuhi oleh pria yang kemungkinan punya kelainan ini.
“Setelah kelas 3 baru dia berani melapor,” sambung Masno, ayah Mi, siswa Kelas 3 SDN Gedangalas 01. Setelah dia selidiki ke wali murid lain, ternyata benar terdapat delapan siswi yang diperlakukan tidak senonoh! Jadi, total siswi yang di-‘nodai’ ada 11. Bisa jadi pula jumlahnya lebih sebab mungkin mereka malu untuk berterus terang.
Sebelum melopor Polisi, kata Ali Subur, dia sempat melapor ke kepala sekolah. Namun ditunggu dua minggu ternyata tidak ada reaksi positif yang menentramkan para wali murid. JS masih mengajar di sekolah itu dengan senyum menyebalkan.
Memang tidak ada keluhan sakit di wilayah dada dan kemaluan para siswi tak berdosa ini, namun perbuatan tersebut jelas akan berdampak tragis, antara lain merusak mental dan masa depan murid. Ketiga wali murid tersebut menuntut oknum guru itu dikeluarkan dari sekolah, dan menerima ganjaran atas perbuatannya itu. Bila masih mengajar dikawatirkan akan mengulang lagi perbuatannya pada siswi lain.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Demak H Afhan Nur mengaku kaget atas kabar itu. Namun dia belum bisa berbuatan banyak karena masih menunggu laporan dari UPTD Dikpora Kecamatan Gajah yang membawahi pengawasan pendidikan SD di wilayah Kecamatan Gajah.
Sementara itu, saat ditemui Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Gajah Sadiah Yulekah mengaku telah menerima laporan dari orang tua murid perihal perbuatan cabul guru SDN Gedangalas 01. “Setelah dicek, ternyata JS adalah guru wiyata di SD tersebut. Pagi tadi (Senin 30/9) wali murid baru melapor ke saya dan saya janjikan waktu untuk meminta keterangan pada JS. Tapi malah sudah sampai ke laporan polisi,” ujarnya.
Selanjutnya dia akan meminta keterangan dari JS soal laporan tersebut. Bila semua keterangan sudah didapat akan dilaporkan ke Dindikpora. Bila terbukti, sanksi paling berat JS akan dipecat dan tidak boleh mengajar di sekolah. Bila terbukti pula, maka sanksi lain dari ranah hukum juga menunggu pria bernama JS tersebut. (swi/rif)
SD Negeri Gedangalas 01 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak menguarkan bau tidak sedap. Seorang guru di situ, berinisial JS, melakukan pelecehan seksual terhadap anak didiknya yang masih duduk di kelas 2. Tidak terima atas perlakukan yang menimpa anaknya, tiga wali murid tersebut langsung lapor polisi.
Senin (30/9) pagi kemarin, tiga wali murid sekolah tersebut melapor ke Polres Demak atas kenyataan pahit dan aib yang menimpa anak-anak mereka. Mereka yang lapor itu ialah Ali Subur (32), M Sugandi (30), dan Masno (38), ketiganya warga Desa Gedangalas Kecamatan Gajah.
“Kami melaporkan perlakuan cabul guru SD terhadap putri saya, Vt (9),” kata Ali Subus, kemarin. Lanjutnya, oknum guru SDN Gedangalas 01 yang bernama JS kerap melakukan pelecehan seksual para siswanya. Terhadap Vt, misalnya, si bapak guru kerapkali memegang daerah kemaluan dan dada.
Ironinya, aib tersebut dilakukan di dalam kelas pada jam pelajaran, hingga siswa lain melihat. Ali Subur sempat tak habis pikir, seorang guru yang harusnya mendidik dan melindungi siswanya justru merusak masa depan muridnya.
M Sugandi menambahkan, ia mengetahui perbuatan tidak senonoh dari oknum guru itu ketika istrinya menanyai putrinya, Wln (9), yang sudah duduk di kelas 3 SDN Gedangalas 01 yang perkembangan dadanya cepat membesar.
Sugandi seperti disambar petir saat Wln mengaku sering diperlakukan tidak bermartabat oleh JS sejak duduk di kelas 2 sampai dia naik ke kelas 3. Guru tersebut sering meremas dada dan kemaluannya. Gandi juga memaklumi Wln yang tak berani melapor ke dirinya, karena takut nilainya dibuat jelek dan takut dimusuhi oleh pria yang kemungkinan punya kelainan ini.
“Setelah kelas 3 baru dia berani melapor,” sambung Masno, ayah Mi, siswa Kelas 3 SDN Gedangalas 01. Setelah dia selidiki ke wali murid lain, ternyata benar terdapat delapan siswi yang diperlakukan tidak senonoh! Jadi, total siswi yang di-‘nodai’ ada 11. Bisa jadi pula jumlahnya lebih sebab mungkin mereka malu untuk berterus terang.
Sebelum melopor Polisi, kata Ali Subur, dia sempat melapor ke kepala sekolah. Namun ditunggu dua minggu ternyata tidak ada reaksi positif yang menentramkan para wali murid. JS masih mengajar di sekolah itu dengan senyum menyebalkan.
Memang tidak ada keluhan sakit di wilayah dada dan kemaluan para siswi tak berdosa ini, namun perbuatan tersebut jelas akan berdampak tragis, antara lain merusak mental dan masa depan murid. Ketiga wali murid tersebut menuntut oknum guru itu dikeluarkan dari sekolah, dan menerima ganjaran atas perbuatannya itu. Bila masih mengajar dikawatirkan akan mengulang lagi perbuatannya pada siswi lain.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Demak H Afhan Nur mengaku kaget atas kabar itu. Namun dia belum bisa berbuatan banyak karena masih menunggu laporan dari UPTD Dikpora Kecamatan Gajah yang membawahi pengawasan pendidikan SD di wilayah Kecamatan Gajah.
Sementara itu, saat ditemui Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Gajah Sadiah Yulekah mengaku telah menerima laporan dari orang tua murid perihal perbuatan cabul guru SDN Gedangalas 01. “Setelah dicek, ternyata JS adalah guru wiyata di SD tersebut. Pagi tadi (Senin 30/9) wali murid baru melapor ke saya dan saya janjikan waktu untuk meminta keterangan pada JS. Tapi malah sudah sampai ke laporan polisi,” ujarnya.
Selanjutnya dia akan meminta keterangan dari JS soal laporan tersebut. Bila semua keterangan sudah didapat akan dilaporkan ke Dindikpora. Bila terbukti, sanksi paling berat JS akan dipecat dan tidak boleh mengajar di sekolah. Bila terbukti pula, maka sanksi lain dari ranah hukum juga menunggu pria bernama JS tersebut. (swi/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.