Intan Sariyem Mantan PRT
Pengalaman menjadi pembantu rumah tangga (PRT) tidak membuat penyanyi dangdut Intan Sariyem (22) malu dan minder, bahkan sebagai sebuah pengalaman berharga. Perjuangan bertahan hidup di kota besar seperti Jakarta dirasa sangat berarti untuk menempa mentalnya.
"Bener, aku pernah jadi pembantu, tahun 2009 aku mau kuliah, aku kurang biaya, dan datang ke Jakarta mau kerja, karena orang tua sakit dan nggak punya uang," akunya saat di temui di kawasan epicentrum.
Iyem, panggilan sehari-harinya, menceritakan perjalanan karirnya dari seorang PRT hingga kemudian menjadi biduan. Dia sempat melamar ke Transjakarta, namun tidak diterima, sebelum kemudian bekerja di salon kecantikan yang ternyata justru dijadikan PRT.
"Aku jadi pembantu itu karena ikut seorang teman yang kerja di butik, tapi aku malah disuruh jagain anak majikan yang punya butik. Cuma dapet sebulan dan nggak betah," ucapnya.
Pelantun single “Nggak level” ini akhirnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya, meski harus berganti-ganti pekerjaan.
"2011 aku sudah punya ijazah, aku kerja macem-macem, sampai aku kerja di suatu tempat yang posisinya pas. Aku punya nasabah dan aku bagi hasil sama dia untuk penjualan mobil. Akhirnya dikenalin sama temennya yang punya lebel global musik, tapi sekarang sudah enggak ikut dia. Akhirnya aku ke CK production," katanya. (rif)
"Bener, aku pernah jadi pembantu, tahun 2009 aku mau kuliah, aku kurang biaya, dan datang ke Jakarta mau kerja, karena orang tua sakit dan nggak punya uang," akunya saat di temui di kawasan epicentrum.
Iyem, panggilan sehari-harinya, menceritakan perjalanan karirnya dari seorang PRT hingga kemudian menjadi biduan. Dia sempat melamar ke Transjakarta, namun tidak diterima, sebelum kemudian bekerja di salon kecantikan yang ternyata justru dijadikan PRT.
"Aku jadi pembantu itu karena ikut seorang teman yang kerja di butik, tapi aku malah disuruh jagain anak majikan yang punya butik. Cuma dapet sebulan dan nggak betah," ucapnya.
Pelantun single “Nggak level” ini akhirnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya, meski harus berganti-ganti pekerjaan.
"2011 aku sudah punya ijazah, aku kerja macem-macem, sampai aku kerja di suatu tempat yang posisinya pas. Aku punya nasabah dan aku bagi hasil sama dia untuk penjualan mobil. Akhirnya dikenalin sama temennya yang punya lebel global musik, tapi sekarang sudah enggak ikut dia. Akhirnya aku ke CK production," katanya. (rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.