Menikahi Dua Wanita atau Tak Direstui Orangtua

Sebulan menjelang perkawinan, Bagus terbelit masalah dengan wanita lain. Maka kacau balaulah semua.

Wajah Yani (nama samaran) di Gajahmungkur tampak pilu. Menjelang hari H pernikahannya, tiba-tiba ia mendengar kabar Bagus pergi ke Jepara bersama wanita lain untuk menggugurkan kandungan Ambar (juga nama samaran), pacar lama Bagus.

Betapa marah Yani. Dia memaksa Bagus datang ke hadapan orang tuanya. Dalam pengadilan keluarga, Anang mengakui semuanya dan meminta ampun sambil bersujud. Dia mengaku terjebak nafsu sesaat.

Sambil bersumpah dia katakan, cintanya dengan Yani sudah seratus persen. Tak ada niat berkhianat atau menyeleweng. Namun Ambar yang telah lama diputusnya, tak terima dia akan menikahi Yani, sehingga berupaya mencari cara agar nikahnya gagal.

Masih menurut Bagus, Ambar yang dibakar cemburu, begitu mendengar dirinya akan menikah, mengajaknya bertemu. Lalu tiba-tiba datang malam hari ke kosnya.

Begitu ia bukakan pintu, Ambar langsung memeluk dan menciuminya. Hanya berdua di dalam kamar, lingkungan yang sepi dan hawa yang dingin, tentu mengundang setan Maka terjadilah apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan.

Hubungan terlarang malam itu, membuat Ambar menyimpulkan Bagus masih mencintainya. Ambar lantas mengajaknya mengulang perbuatan nista tersebut.

Lima bulan kemudian, tiba-tiba Ambar mengirim SMS, mengabarkan dirinya hamil. Disertai permintaan untuk menikahinya, plus tuntutan untuk membatalkan nikah dengan Intan.

Bagus panik. Dia sudah mantap menikahi Yani, tak sudi dengan Ambar yang nakal. Tapi faktanya, anak di perut Ambar adalah benihnya. Bingung atas hal itu, dia lantas mencari jalan pintas menggugurkan kandungan tersebut.

Kini ia dihadapkan pada kegusaran keluarga Yani. Orangtua Yani tak sudi mengambil menantu Bagus. Tapi Intan merasa tak mungkin membatalkan nikahnya. Pilihan Bagus tinggal satu, menikahi dua wanita, atau hanya menikahi Yani tanpa restu calon mertua! (AB Mughis)

Newer Post Older Post