Penderita kelamin Ganda Butuh Bantuan
Rustadi (11) bersama keluarganya. Butuh uluran tangan |
Rustadi (11), penderita kelamin ganda warga Dusun Kalikendang, RT 01/RW 08 Desa Kradenan, Kaliwungu, Kabupaten Semarang sangat membutuhkan bantuan dermawan untuk operasi.
Sehari-hari, anak pasangan Trimo (40) dan Siti Sariah (38) tersebut susah buang air kecil karena posisi lubang saluran kencing yang letaknya terlalu dalam.
Trimo mengaku, sejak lahir Rustadi sudah sulit ditentukan jenis kelaminnya. Oleh petugas medis, keluarga disarankan melakukan tes hormon dan operasi pembentukan kelamin.
"Saya bingung menyusul keterbatasan biaya untuk operasi pembentukan kelamin, terlebih kami tidak terdaftar mengikuti program Jamkesmas," kata Trimo, kemarin.
Selain sulit buang air kecil, Rustadi juga minder saat bermain dengan kawan sebaya. Karena malu, dia pun memilih mengurung diri di rumah dan sesekali ikut ke sawah bersama orang tuanya untuk bertani.
"Secara fisik semuanya normal, kecuali saluran kencingnya. Kami berharap ada dermawan yang membantu biaya pengobatan Rustadi," tuturnya.
Ditemui terpisah, Wakil Ketua Badan Pelaksana Bazis Kabupaten Semarang Zainal Abidin menjelaskan, pihaknya hari ini bersama Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Semarang dan Bulan Sabit Merah berencana akan membawa Rustadi ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk keperluan tes hormon.
"Kami akan membawa Rustadi ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk menjalani tes hormon. Langkah awal ini dilakukan untuk kebaikan yang bersangkutan. Diharapkan dari tes tersebut diketahui hormon yang dominan sebelum dilakukan operasi pembentukan kelamin," jelasnya.
Ditambahkan, bila ada masyarakat yang ingin membantu biaya pengobatan, bisa menyalurkan donasinya ke rekening Infaq Bazis Kabupaten Semarang pada Bank Jateng dengan nomor rekening 2.022.02595.6. (H86-SMNetwork/rif)
Sehari-hari, anak pasangan Trimo (40) dan Siti Sariah (38) tersebut susah buang air kecil karena posisi lubang saluran kencing yang letaknya terlalu dalam.
Trimo mengaku, sejak lahir Rustadi sudah sulit ditentukan jenis kelaminnya. Oleh petugas medis, keluarga disarankan melakukan tes hormon dan operasi pembentukan kelamin.
"Saya bingung menyusul keterbatasan biaya untuk operasi pembentukan kelamin, terlebih kami tidak terdaftar mengikuti program Jamkesmas," kata Trimo, kemarin.
Selain sulit buang air kecil, Rustadi juga minder saat bermain dengan kawan sebaya. Karena malu, dia pun memilih mengurung diri di rumah dan sesekali ikut ke sawah bersama orang tuanya untuk bertani.
"Secara fisik semuanya normal, kecuali saluran kencingnya. Kami berharap ada dermawan yang membantu biaya pengobatan Rustadi," tuturnya.
Ditemui terpisah, Wakil Ketua Badan Pelaksana Bazis Kabupaten Semarang Zainal Abidin menjelaskan, pihaknya hari ini bersama Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Semarang dan Bulan Sabit Merah berencana akan membawa Rustadi ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk keperluan tes hormon.
"Kami akan membawa Rustadi ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk menjalani tes hormon. Langkah awal ini dilakukan untuk kebaikan yang bersangkutan. Diharapkan dari tes tersebut diketahui hormon yang dominan sebelum dilakukan operasi pembentukan kelamin," jelasnya.
Ditambahkan, bila ada masyarakat yang ingin membantu biaya pengobatan, bisa menyalurkan donasinya ke rekening Infaq Bazis Kabupaten Semarang pada Bank Jateng dengan nomor rekening 2.022.02595.6. (H86-SMNetwork/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.