Angkat Pasar Tradisional
Bagi kalangan muda Kota Semarang yang aktif dalam organisasi kepemudaan, Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Mas Hendi bukanlah nama yang asing. Sosok Hendi begitu lekat dengan organisasi pemuda. Sebagai pemuda, karya-karyanya juga memiliki peran besar dalam pembangunan.WAKIL Walikota Semarang periode 2010-2015 ini, selain menjabat sebagai Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Jateng dan Ketua Taruna Merah Putih Jateng, juga pernah menduduki posisi Ketua GM FKPPI Kota Semarang. Hingga saat ini, Hendi juga duduk sebagai pengurus Kadin Jateng, pengurus Tarung Drajad Jateng, pengurus PSSI Kota Semarang, serta Ketua IMI Jateng. Terakhir, ia didaulat kader PDI Perjuangan untuk memimpin partai berlambang banteng moncong putih Kota Semarang ini.
Keterpilihannya sebagai wakil walikota mendampingi Soemarmo HS juga menjadi bukti tersendiri, bagaimana ia sebagai pemuda dan secara politis mampu menjadi faktor penentu kemenangan dalam Pilwalkot Semarang, 18 April lalu. Lalu apa yang akan dikerjakannya sebagai orang nomor dua di Kota Semarang setelah dilantik?
“Bersama Mas Marmo _begitu ia menyapa Soemarmo HS_ kami memiliki panca program atau lima program pembangunan. Dan inilah program-program yang menjadi pijakan kami untuk pembangunan Kota Semarang ke depan,” tutur Hendi.
Panca program yang ditawarkan, yaitu mewujudkan SDM masyarakat Kota Semarang yang berkualitas dengan sasaran peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan yang tinggi, berbudi luhur, toleran, serta berdasar keimanan dan ketakwaan yang kuat. Kedua, mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum. Ketiga, mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah dengan target menyetarakan Kota Semarang dengan kota lain. Keempat, mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan. Dan tujuan terakhir, kelima, mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera.
Peringkat 11
Dalam hal investasi, Hendi mengakui jika saat ini Kota Semarang masih menempati peringkat 11 dari 14 kota metropolitan di Indonesia yang diminati investor dari sisi durasi pelayanan perizinan. Peringkat tersebut jauh di bawah kota tetangganya, yaitu Yogyakarta dan Solo yang berada di posisi nomor wahid.
Terkait ekonomi kerakyatan, ayah tiga anak hasil pernikahannya dengan Krisseptiana ini, mengaku akan benar-benar memerhatikan keberadaan pasar tradisional. “Pasar tradisional sangat penting bagi keberlangsungan perekonomian masyarakat kecil,” ujarnya.
Di Kota Semarang, setidaknya terdapat 34 pasar tradisional. Salah satunya yang menjadi kebanggaan warga Kota Semarang adalah Pasar Johar. Keberadaan pasar tersebut menjadi gantungan hidup ribuan pedagang yang ternyata tidak hanya berasal dari Kota Semarang. Hendi juga yakin, pasar tradisional-lah yang sebenarnya menjadi ujung tombak ekonomi kerakyatan. (muhammad ibnu abas - harian semarang)
Keterpilihannya sebagai wakil walikota mendampingi Soemarmo HS juga menjadi bukti tersendiri, bagaimana ia sebagai pemuda dan secara politis mampu menjadi faktor penentu kemenangan dalam Pilwalkot Semarang, 18 April lalu. Lalu apa yang akan dikerjakannya sebagai orang nomor dua di Kota Semarang setelah dilantik?
“Bersama Mas Marmo _begitu ia menyapa Soemarmo HS_ kami memiliki panca program atau lima program pembangunan. Dan inilah program-program yang menjadi pijakan kami untuk pembangunan Kota Semarang ke depan,” tutur Hendi.
Panca program yang ditawarkan, yaitu mewujudkan SDM masyarakat Kota Semarang yang berkualitas dengan sasaran peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan yang tinggi, berbudi luhur, toleran, serta berdasar keimanan dan ketakwaan yang kuat. Kedua, mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum. Ketiga, mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah dengan target menyetarakan Kota Semarang dengan kota lain. Keempat, mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan. Dan tujuan terakhir, kelima, mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera.
Peringkat 11
Dalam hal investasi, Hendi mengakui jika saat ini Kota Semarang masih menempati peringkat 11 dari 14 kota metropolitan di Indonesia yang diminati investor dari sisi durasi pelayanan perizinan. Peringkat tersebut jauh di bawah kota tetangganya, yaitu Yogyakarta dan Solo yang berada di posisi nomor wahid.
Terkait ekonomi kerakyatan, ayah tiga anak hasil pernikahannya dengan Krisseptiana ini, mengaku akan benar-benar memerhatikan keberadaan pasar tradisional. “Pasar tradisional sangat penting bagi keberlangsungan perekonomian masyarakat kecil,” ujarnya.
Di Kota Semarang, setidaknya terdapat 34 pasar tradisional. Salah satunya yang menjadi kebanggaan warga Kota Semarang adalah Pasar Johar. Keberadaan pasar tersebut menjadi gantungan hidup ribuan pedagang yang ternyata tidak hanya berasal dari Kota Semarang. Hendi juga yakin, pasar tradisional-lah yang sebenarnya menjadi ujung tombak ekonomi kerakyatan. (muhammad ibnu abas - harian semarang)

Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.