Menulis 67 Buku
Inu Kencana Syafei |
MEMANG Universitas Pandanaran bisa dikatakan berbeda dengan PTS lainnya. Universitas Pandanaran yang lokasinya sangat ”mewah” atau mepet sawah ini sempat tidak menerima mahasiswa baru. Bahkan ruangan rektor yang kini ditempati Inu Kencana sangatlah sederhana, ruangan kecil yang hanya berukuran 3x3 meter ini dan berada di pojok lantai dua ini dimanfaatkan sebagai ruang rektor.
Bahkan ruangan tersebut pun tidak dilengkapi dengan faslitas lampu penerangan dan AC, hanya terlihat meja dan kursi rektor, meja dan kursi untuk tamu. Serta beberapa plakat, dan dispenser. Sangat berbeda jauh dengan kondisi ruangan Inu saat dirinya menjadi dosen di IPDN. Menanggapi hal tersebut, dirinya tidak kaget, malah ini merupakan tantangan bagi pria kelahiran 14 Juni 1952.
“Kalau di IPDN bagaimana kita menghabiskan uang, sedangkan di Unpand bagaimana kita mencari uang. Itu lebih bagus dan lebih bergairah,” katanya. Inu memaparkan banyak perguruan tinggi dimulai dari bawah, seperti kursus, kemudian meningkat menjadi akademi, sekolah tinggi lalu menjadi universitas. Sedangkan Pandanaran langsung menjadi sebuah universitas, yang mahasiswanya diambil dari pemerintah kota. Resikonya banyak mahasiswa yang drop dan jumlahnya menjadi semakin sedikit.
Bahkan Unpand sempat tidak menerima mahasiswa baru dan meluluskan mahasiswa yang tersisa. Angka nilai terendah saat itu yang penting lulus dulu mahasiswa yang tersisa. Namun sekarang jumlah mahasiswa meningkat bertambah tiga kali lipat. “Orang harus berjiwa besar, Allah menolong kita jangan patah semangat dulu. Berjuang dulu sampai di batas akhir perjuangan, terus kita pasrah dan berdoa,” ucapnya yang mengaku tidak bisa menyetir mobil.
“Saya sudah mengarang 67 judul buku,” kata Inu Kencana saat pertama kali bertemu Harsem di ruangan rektor yang terlihat sangat sederhana ini. Salah satu buku yang sudah dia buat diperlihatkan kepada Harsem adalah Sistem Politik Indonesia. Dari mengarang buku inilah yang membuatnya akan dikukuhkan menjadi gurubesar di Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY).
“Banyak profesor doktor yang membajak buku orang lain. Saya ingin kalau memang menjadi pakar, jadilah pakar yang "kualified" katanya.
Di tengah kesibukannya mengajar, bapak tiga orang anak ini mengaku gemar membaca. Setidaknya ada sebanyak 11.000 koleksi buku terpajang rapi di kediamannya. Dan semua buku yang dimiliki dia sudah baca, bahkan ada beberapa buku yang dia baca berulang-ulang. “Sudah tamat semua saya baca, beberapa buku malah saya baca ulang,” katanya.
Hijrah ke Semarang, rupanya bisa mendekatkan Inu dengan anak-anaknya. Dia mengaku senang mengajar apalagi mengajar di Semarang yang notabene kota kelahiran Istri tercintanya. “Kebetulan anak saya sudah lulus kuliah di Undip, semua ada di Semarang. Anak bungsu saya sedang melanjutkan kuliah kedokteran di UMY,” jelasnya. (wam/nji)
BIO INU
Nama
Dr Drs H Inu Kencana Syafei BA MSi
Pangkat/Gol Terakhir
Pembina Utama Muda (IV/C)
Jabatan Terakhir
Lektor Kepala (1-50-01) Pensiun Juli 2007
Tempat/Tanggal Lahir
Payakumbuh, 14 Juni 1952
Alamat
Perum Permata Biru Blok AB 17 Cinunuk
Cileunyi Bandung
Kegemaran
Menulis Buku
Pendidikan
Akademi Pemerintahan Dalam Negeri lulus 1979
S1 Institut Ilmu Pemerintahan lulus 1987
S2 Universitas Gajahmada lulus 2001
S3 Universitas Padjajaran
lulus 2010
Istri
Indah Prasetiati Syafei
Anak
Raka Manggala Syafiie S Psi
(Dosen Unpand)
Nagara Balagama Syafiie SSn
(Dosen Unpand)
Periskha Bunda Syafiie
(Mahasiswa UMY)
Dr Drs H Inu Kencana Syafei BA MSi
Pangkat/Gol Terakhir
Pembina Utama Muda (IV/C)
Jabatan Terakhir
Lektor Kepala (1-50-01) Pensiun Juli 2007
Tempat/Tanggal Lahir
Payakumbuh, 14 Juni 1952
Alamat
Perum Permata Biru Blok AB 17 Cinunuk
Cileunyi Bandung
Kegemaran
Menulis Buku
Pendidikan
Akademi Pemerintahan Dalam Negeri lulus 1979
S1 Institut Ilmu Pemerintahan lulus 1987
S2 Universitas Gajahmada lulus 2001
S3 Universitas Padjajaran
lulus 2010
Istri
Indah Prasetiati Syafei
Anak
Raka Manggala Syafiie S Psi
(Dosen Unpand)
Nagara Balagama Syafiie SSn
(Dosen Unpand)
Periskha Bunda Syafiie
(Mahasiswa UMY)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.