Gereja Gelar Upacara Pembasuhan Kaki

CUCI KAKI: Romo Agus memimpin upacara pembasuhan kaki di gereja Katolik Santo Mikael Demak

DEMAK-Tidak seperti gereja-gereja lain yang mengadakan banyak acara. Untuk memperingati Hari Raya Paskah, Gereja Katolik Santo Mikael Demak hanya mengadakan upacara pembasuhan kaki. Gereja yang berada di depan pasar Bintoro tak menggelar fragmen yang mengkisahkan Yesus disiksa.
 

Gereja Katolik terbesar di Demak ini hanya mengadakan upacara pembasuhan kaki. Acara yang dilaksanakan Kamis petang (5/4) dihadiri sedikitnya 250 umat Katolik.
 

Mereka sangat khusuk ketika rombongan Romo Albertus Agus Ariestiyanto MSF menuju altar. Nyanyian puji-pujian mengiringi langkah pemuka gereja diantar oleh para misdinar yang membawa salib, lilin, dan bunga.
 

Dalam pujian, Romo Agus mengingatkan soal 'Kamis Putih' yang menjadi perjamuan malam terakhir Yesus Kristus sebelum ditangkap disiksa serta disalib oleh orang-orang Farisi, para orang tua-tua dan para ahli Taurat.
 

"Terimalah dan makanlah inilah tubuhku yang diserahkan bagimu," ucap Romo Agus yang dilanjutkan dengan melepas kasula-nya mendatangi para misdinar untuk melakukan upacara pembasuhan kaki kepada rasul (murid)
 

Acara yang digelar dimulai Minggu Palem, Kamis Putih, sampai  Jumat Agung yang menjadi hari disalibnya Yesus Kristus. Namun di gereja tersebut hanya melaksanakan pembacaan fasio seperti membaca Injil sama dengan Mazmur.
 

Keesokannya dilanjutkan dengan Sabtu Sepi dan diakhiri Minggu Paskah. Hari itu menjadi acara anak untuk mencari telur paskah. "Kegiatan ini digambarkan ketika Yesus bangkit lagi, serta menghapus dosa seluruh umat," kata umat Gereja Katolik Santo Mikael, Anthonius (Toni) kemarin.

Sementara warga gereja lain, Hermin menghimbau umat menebarkan kasih dan semangat melayani dengan sesama. "Mulai sekarang ciptakanlah kasih dan melayani tidak hanya berkata-kata saja, tetapi dengan tindakan nyata, seperti Yesus yang memberi teladan kasih dan melayani," ungkapnya. (swi/16)

Newer Post Older Post