Yustisi Temukan Cukai Rokok Palsu

  
PALSU: Petugas menunjukkan rokok yang diduga menggunakan pita cukai palsu

DEMAK-Dalam operasi cukai rokok di pasar Wonosalam kemarin, tim yustisi menemukan sejumlah bungkus rokok bercukai yang dicurigai legalitasnya.

Di areal pasar tradisional Wonosalam sejumlah petugas dari Satpol PP, TNI, Polri, Pengadilan Negeri, dan Kejari yang tergabung dalam tim yustisi disebar mengunjungi kios atau los yang dicurigai menjual rokok tanpa cukai atau bercukai palsu.

Menurut Kasatpol PP Puguh Ariyadi, disinyalir bersamanya pertumbuhan ratusan home industry rokok, beredar juga rokok-rokok tanpa cukai atau dengan cukai palsu. "Untuk mengantisipasi peredaran rokok ilegal, kami gelar operasi yustisi secara berkala," ungkapnya setelah memberi instruksi kepada tim yustisi sebelum menggelar operasi.

Ketika menyisir pasar Wonosalam, tim menemukan dua merk rokok yang diduga bercukai ilegal. Yaitu Rokok merek Kanada yang dijual di kios milik Sopian warga Ploso Karangtengah, dan rokok merek Sam Poo Kong dari kios milik Mawaroh warga Demak.

Kasiops Satpol PP Kuntarto menduga dua merek rokok tersebut ilegal. Petugas membeli sampel rokok itu sebagai bahan uji ke Direktorat Jendral Bea dan Cukai wilayah Semarang DIY. "Nanti Dirjen Bea Cukai yang menentukan cukai rokok tersebut palsu atau tidak," ungkapnya.

Bila dilihat, bungkus rokok Kanada yang diproduksi oleh CV Kanada Indonesia, tertempel kertas cukai namun tidak dilengkapi pita halogram. Sementara rokok Sam Poo Kong produk CV Podojoyonyo Kudus-Indonesia memiliki cukai berpita halogram, namun petugas curiga legalitasnya karena harga rokok sangat murah dibawah harga pasaran rokok lainnya.

Ditemui, Sopian mengaku sudah lama menjual rokok merek Kanada yang berada di kiosnya, "Rokok itu sudah lama habis, tinggal satu bungkus itu saja. Sales rokok itu sudah lama tak setor kemari," akunya. (swi/16) 

Newer Post Older Post