Muh. Zen: Fokus Nasib Guru

Muh. Zen

Anggota dewan yang satu ini tidak lelahnya memperhatikan dan memperjuangkan nasib para guru di Jateng. Seperti yang kini masih dipersoalkan yakni rencana pemerintah melakukan uji ulang terhadap guru-guru yang telah mendapatkan sertifikat profesional.

“Hal itu akan menimbulkan keresahan karena dikhawatirkan berdampak pada tunjangan sertifikasi yang telah diterima. Selain itu, uji ulang yang rencananya dilaksanakan pada Juli ini juga dinilai tak efektif dan berpotensi memboroskan anggaran,” kata Anggota Komisi E DPRD Jateng Muh. Zen.

Untuk itu, ia meminta, pemerintah seharusnya mengkaji ulang rencana tersebut. Karena, uji ulang yang dilakukan secara serentak dengan sistem tes cenderung memboroskan anggaran negara.

“Janjane ki ada sistem yang lebih efisien yang bisa digunakan untuk melihat kualitas guru bersertifat profesional. Sistem itu dengan memberdayakan fungsi pengawas dan kepala sekolah untuk melakukan supervisi terhadap guru-guru yang telah mendapatkan tunjangan sertifikai tersebut,” kata pria kelahiran Pati, 21 Agustus 1973, itu.

Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Jateng itu juga menyatakan hasil supervisi dari pengawas dan kepala sekolah bisa dijadikan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan maupun Kementerian Agama untuk melakukan penilaian. 

Dari rekomendasi itu nantinya, kata dia, diketahui guru-guru mana yang telah mengalami peningkatan kualitas dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), guru yang stagnan dan guru yang cenderung mengalami penurunan dibandingkan sebelum mendapatkan sertifikat profesional.

“Hasil dari supervisi itu bisa ditindaklanjuti, semisal yang belum baik harus ditingkatkan dan yang betul-betul tidak baik atau mengalami penurunan, harus difasilitasi melalui pelatihan-pelatihan, bukan dicabut hak atau sertifikatnya. Karena ada aturan tersendiri dimana sertifikat profesional guru bisa dicabut tapi bukan dari hasil KBM,” tegas politikus asal Fraksi PKB DPRD Jateng itu.(ano/11)

Newer Post Older Post