Warga Lemah Ireng Dirikan Tenda Keprihatinan
| (harsem/dok) |
UNGARAN-Menanggapi ancaman ganti rugi dengan konsinyasi, warga Lemah Ireng mendirikan tenda keprihatinan di atas lahan mereka. Warga juga akan melayangkan surat terbuka kepada Presiden, Menteri Pekerjaan Umum, dan Gubernur Jateng.
Sehari sebelumnya, empat orang perwakilan warga dipanggil Pemprov untuk klarifikasi surat terbuka, sebelum diserahkan kepada gubernur. Warga diterima Asisten I Bidang Pembangunan, Siswo Laksono.
“Kami hanya diklarifikasi terkait surat keberatan yang kami ajukan beberapa waktu lalu. Katanya surat akan segera disampaikan ke gubernur," ujar Koordinator Warga Desa Lemahireng, Sukarlan (41).
Diungkapkan, pendirian tenda dan surat terbuka merupakan simbol keprihatinan warga Lemah Ireng, yang hingga kini belum menyepakati ganti rugi yang ditawarkan pemerintah. Diharapkan aspirasi tesebut ditanggapi positif.
"Kami harapkan dengan pendirian tenda keprihatinan dan surat terbuka tersebut, keputusan harga ganti rugi yang telah ditetapkan dapat ditinjau kembali. Pasalnya, harga yang ditetapkan saat ini merupakan hasil musyawarah tahun 2008 lalu," tandas Sukarlan.
Menurut Sukarlan, tuntutan warga sesungguhnya logis dengan perkembangan harga saat ini. Yakni sebesar Rp 400.000 per-meter persegi untuk klasifikasi I, Rp 350.000 per-meter persegi untuk klasifikasi II, Rp 300.000 per-meter persegi untuk klasifikasi III, dan Rp 250.000 per-meter persegi untuk klasifikasi IV.
Sementara harga yang ditetapkan pemerintah dinilai terlalu rendah. Yakni, Rp 65.000 per-meter persegi hingga Rp 190.000 per-meter persegi. "Kalau kami menerima harga pemerintah, kami akan kehilangan tanah tumpuan keluarga. Karena dengan Rp 65.000 kami tak bisa membeli tanah lagi," ujar dia. (ino/16)

Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.