Gubernur Usul PNPM Tak Dihapus

CEK KUALITAS : Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengecek kualitas shuttlecock produk dari
kelompok binaan UPK Wonosalam

DEMAK- Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan/Perkotaan, merupakan cara jitu dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat secara langsung. Maka Gubernur Jateng Bibit Waluyo berjanji akan terus mengupayakan PNPM tidak hilang atau dihapus pemerintah.

Menurut Gubernur Bibit, PNPM langsung menyentuh dalam pemberdayaan masyarakat secara mandiri, masyarakat dimotivasi menciptakan produk unggulan yang sekaligus menambah kesejahteraan serta mengurangi tingkat pengangguran.

“Jangan khawatir, saya sudah mengusulkan ke Presiden RI agar PNPM tak dihapus, karena PNPM cara jitu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang secara langsung menyentuh pembangunan pedesaan,” kata Bibit ketika menjawab kekhawatiran warga, dalam acara Silaturahim PNPM se-Kabupaten Demak yang dipusatkan di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Senin (5/11) pagi.

Sejak munculnya PNMPM, pedesaan mulai merintis beberapa home industry yang tergabung dalam tim pengelola kegiatan (TPK) desa. Seperti di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Wonosalam, telah merintis produk unggulan di 10 desa, meliputi produk Wingko Babat di Desa Trengguli dan Karangrejo.

Di desa Botorejo berkembang produk unggulam cincau hitam, tahu bakso dan jambu air. Desa Wonosalam produk bordir, desa Kalianyar dan Kendaldoyong produk kaligrafi dari bahan kuningan, Desa Getas produk telur asin, Desa Doreng produk Krupuk Tayamum, serta jambu air dari desa Sidomulyo dan Mranak.

Selain produk tersebut di Desa Pilangrejo muncul kelompok usaha bersama ‘Taruna Mulya’ memproduksi shuttlecock. Kelompok yang diketuai oleh Agus Winarno itu dirintis sejak tahun 2010. Sekarang cock buatannya mampu mencukupi permintaan pasar wilayah kota Semarang,  Kudus, dan Purwodadi. Serta kota Tegal untuk cock setengah jadi. (swi/15)

Newer Post Older Post