Adi Anggoro (upper) Dari ‘Terorisme’ Kini ‘Berantas Korupsi’

Adi Anggoro menunjukkan CD ‘Berantas Korupsi’.

UNGARAN–Sosok satu ini dapat dibilang pantang menyerah dalam mengarungi kehidupannya. Dialah Adi
Anggoro (47), pencipta lagu Berantas Korupsi yang kini mulai beredar kaset dan lagunya pada nada ringtone XL. Lelaki yang tinggal di Dusun Cikal RT 02 RW 07 Desa/Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang ini sebelumnya telah
sukses menciptakan lagu Terorisme.


 “Saya menciptakan lagu Berantas Korupsi ini setelah melihat di Indonesia mulai diguncang oleh banyaknya kasus korupsi. Dasar saya murni akan hal tersebut dan tak ada
unsur rasa sakit hati atau apa pun. Dasar yang lain,  karena saya
mengidolakan Karni Ilyas,” terang Adi Anggoro yang memiliki nama asli Slamet Maryanto kepada
Harsem, di rumahnya, kemarin  (10/11).


Lagu tersebut, katanya, intinya memberikan dukungan kepada KPK
untuk tetap tegar dalam memberantas korupsi di Indonesia. Dari sini,
Adi berharap Indonesia harus semakin baik. Korupsi yang merebak harus diberangus dan dilibas habis.

 “Saya menyusun kalimat demi kalimat dalam lagu Berantas Korupsi
ini selama kurang lebih enam bulan dan memakan waktu seminggu untuk menyelesaikan rekamannya diSemarang. Hal ini juga saya lakukan saat membuat lagu
Terorisme di tahun 2004,” terang Adi,  yang mengaku akan membuat
lagu dengan judul Indonesia Damai. “Lagu-lagu ini saya aransemen ke dalam irama dangdut,” kata bapak empat anak, yang istrinya menjadi TKI di Hongkong.

Dikatakannya, istrinya nekat mencari rezeki di Hongkong, salah
satu tujuannya untuk mendukung Adi membuat dan mengedarkan lagunya dalam bentuk CD.
Baginya, berkorban itu penting jika ingin menuai sukses.

Proses penciptaan  Berantas Korupsi, terang Adi,  dilakukannya
selama sekitar 6 tahun. Mulai tahun 2007 dan baru beredar kasetnya tahun 2013. Lagu ini  sudah dinyanyikan di depan anggota KPK, Mabes Polri, maupun di Istana Kepresidenan di Jakarta. Juga di acara kampus dalam seminar yang terkait dengan masalah korupsi.
Bukan itu saja, lagu ini pun  dapat diakses melalui Youtube maupun nada sambung XL. (heru santoso/hst)

Newer Post Older Post