PA Yatim Yatama Al Firdausi

Didik Anak Asuh Hafal Alquran

CUKUP sulit menemukan lokasi panti asuhan (PA) ini, karena memang tempatnya yang jauh masuk ke dalam. Panti asuhan ini berada di wilayah Banyumanik, tepatnya di Jalan Tanjungsari RT I RW II Sumurboto, Banyumanik. Bagi yang belum pernah ke daerah tersebut, tentu akan mengalami kesulitan menemukannya.

Panti asuhan ini berdiri sejak tahun 1997. Dengan kondisi yang seadanya, pemiliknya berusaha untuk terus merawat dan mempertahankan keberadaan panti. Tentunya dengan melalui permohonan sumbangan yang disampaikan kepada para donatur. Karena keamanahan pengelolanya, maka panti ini bisa tetap eksis hingga saat ini.

Saat ini jumlah anak asuhnya mencapai 87 siswa, merupakan yang terbanyak sejak pertama kali didirikan. Anak asuhnya kebanyakan berasal dari Demak, Grobogan dan Magelang. Sisanya merata dari wilayah yang lain.

Tidak banyak yang istimewa dari panti ini. Kegiatannya hampir sama dengan panti asuhan lain. Tapi ada hal yang bisa dibanggakan, yaitu adanya program tahfidz (program menghafal Alquran) yang diberikan kepada para siswa. Menurut Nahrowi (35), salah seorang pengasuh di panti, program tahfidz ini belum pernah dijumpai di panti asuhan manapun di Semarang.

“Saya belum pernah melihat ada program tahfidz di panti asuhan manapun di Semarang,” kata Nahrowi. Ratarata siswa yang sudah menginjak SMP mampu menghafal sebanyak 8 – 10 juz.

Di panti ini, para anak asuh yang terdiri dari anak usia Taman Kanakkanak hingga SMA selain mengikuti sekolah umum masing-masing, juga wajib mengikuti program yang sudah ditetapkan di panti. Kegiatan itu antara lain kajian agama, belajar membaca Alquran, serta tahfidz (hafalan quran) itu sendiri.

Selain dari adanya program tahfidz ini, keunggulan yang lainnya adalah bahwa siswa yang telah lulus SMA akan dipondokkan ke sebuah pondok di wilayah Boyolali selama dua tahun. Selanjutnya siswa dipersilakan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Namun bila tidak berminat, siswa bisa mencari beasiswa ke luar negeri, yaitu ke Arab Saudi, Sudan, atau Yaman. Program kerja sama dengan pondok di Boyolali ini juga tidak dimiliki oleh panti asuhan yang lain.

Meski demikian, bagi siswa yang sudah menginjak SMA, ada kompensasi yang harus diberikan kepada pihak panti asuhan. Mereka diminta untuk mengabdi di panti, membantu mengajar adik-adik mereka yang masih SD dan SMP. Hal ini berlaku juga bagi yang sudah kuliah. Hal ini dikarenakan semua biaya ditanggung oleh donatur. Sedangkan menurut usia, mereka sudah bisa untuk mencari nafkah sendiri.

Untuk lebih meningkatkan prestasi akademis anak asuh, pengasuh panti juga mendatangkan guru les bagi mereka yang datang setiap jam belajar, yaitu jam 20.00 atau delapan malam. Setelah kegiatan mengaji selepas maghrib dan isya, jam delapan malam anak-anak mulai belajar untuk sekolah mereka. Di waktu inilah kegiatan les diadakan. (dayat_harian semarang)

___________
Dipersilahkan mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalah gunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini yaitu http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).

Newer Post Older Post