Camat Tugu Tangkap Ular Piton 2,5 Meter
Pegawai Kecamatan Tugu, kemarin pagi digegerkan dengan penemuan seekor ular piton berukuran besar. Camat Tugu Bambang Kunhantiyo dengan begitu berani, lantas menangkapnya. Rencananya, ular piton akan dipeliharanya di kecamatan, untuk tontonan warga.PENEMUAN ular piton di Kecamatan Tugu, sempat mengundang perhatian seluruh pegawai kecamatan yang tengah melakukan kerja bakti untuk melihatnya. Ular piton sepanjang 2,5 meter dan berat kurang lebih 13 kilogram itu ditemukan di samping Mushola Almuttaqin, dalam
kondisi melingkar.
Penemuan ular di lingkungan kecamatan, bukanlah untuk kali pertama tapi sudah untuk yang kesekian kalinya. Diduga ular tersebut lapar dan ingin mencari mangsa. “Kebetulan setiap Jumat pagi, Kecamatan Tugu menggelar kerja bakti. Saat kerja bakti ada staf yang melihat ada ular yang tengah bergerak-gerak, tapi karena takut, pegawai tidak ada yang berani menangkap ular tersebut,” ujar Bambang Kunhantiyo, Camat Tugu, yang baru saja pulang upacara pagi di Balaikota.
Berdasarkan informasi yang ada, Bambang langsung bergegas menuju lokasi ular piton yang tengah mencari mangsa itu. Untungnya ia tidak takut. Berbekal besi panjang menyerupai ketapel, kepala ular ia tekan , sehingga tak bisa bergerak. Bambang lantas memegang dan mengalungkan ular piton tersebut ke lehernya tanpa rasa takut.
Dari Sawah Diungkapkan Bambang di samping kantornya memang terdapat sawah, bisa jadi ular-ular yang pernah masuk ke area kantor kecamatan merupakan ular dari sawah dan sungai yang ada di sekitar kecamatan.
“Mungkin saja dari sungai atau dari sawah, tapi ular ini penemuan yang paling besar,” imbuhnya. Untuk sementara Bambang ingin tetap merawat ular piton tersebut di lingkungan kantornya.
“Ular piton ini akan tetap di sini, saya dan staf kecamatan akan merawat ular piton ini. Nanti akan saya bikinkan kandang untuk ular piton ini, biar ada tontonan juga bagi mereka yang datang mengurus suratsurat di kecamatan,” ujarnya. (lissa-harian semarang)
kondisi melingkar.
Penemuan ular di lingkungan kecamatan, bukanlah untuk kali pertama tapi sudah untuk yang kesekian kalinya. Diduga ular tersebut lapar dan ingin mencari mangsa. “Kebetulan setiap Jumat pagi, Kecamatan Tugu menggelar kerja bakti. Saat kerja bakti ada staf yang melihat ada ular yang tengah bergerak-gerak, tapi karena takut, pegawai tidak ada yang berani menangkap ular tersebut,” ujar Bambang Kunhantiyo, Camat Tugu, yang baru saja pulang upacara pagi di Balaikota.
Berdasarkan informasi yang ada, Bambang langsung bergegas menuju lokasi ular piton yang tengah mencari mangsa itu. Untungnya ia tidak takut. Berbekal besi panjang menyerupai ketapel, kepala ular ia tekan , sehingga tak bisa bergerak. Bambang lantas memegang dan mengalungkan ular piton tersebut ke lehernya tanpa rasa takut.
Dari Sawah Diungkapkan Bambang di samping kantornya memang terdapat sawah, bisa jadi ular-ular yang pernah masuk ke area kantor kecamatan merupakan ular dari sawah dan sungai yang ada di sekitar kecamatan.
“Mungkin saja dari sungai atau dari sawah, tapi ular ini penemuan yang paling besar,” imbuhnya. Untuk sementara Bambang ingin tetap merawat ular piton tersebut di lingkungan kantornya.
“Ular piton ini akan tetap di sini, saya dan staf kecamatan akan merawat ular piton ini. Nanti akan saya bikinkan kandang untuk ular piton ini, biar ada tontonan juga bagi mereka yang datang mengurus suratsurat di kecamatan,” ujarnya. (lissa-harian semarang)
Heru+Setiabudi+dan+Tarmuji.(FOTO+ARIEL).jpg)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.