Gagalkan Pencurian, Tentara Tertembak
TINDAKAN Peltu Supriyatno (52) dari Kodam/IV Diponegoro, patut diacungi jempol dan perlu dicontoh anggota TNI lainnya. Pasalnya, Supriyatno harus mengalami patah tulang tungkai bawah sebelah kiri (tulang ibola) dan kemungkinan cacat permanen akibat tindakannya menggagalkan pencurian motor yang dilakukan oleh dua orang bersenjata api. Aksi pencurian ini terjadi di rumah Aiptu Sudarwono (45), anggota Polsek Ungaran.
Karena keberaniannya itu, kini Supriyatno harus menjalani operasi dan perawatan intensif di RST Bakti Wira Tamtama Semarang.
Asisten Teritorial Pangdam IV/Diponegoro Kolonel Arm Sapto Margo Wibowo saat menjenguk korban di RS mengatakan, penembakan tersebut terjadi pukul 03.30 di dekat rumah korban di Jalan MT Haryono RT 01/RW 01, Kalirejo, Ungaran Timur.
Sapto mengatakan, kondisi korban saat ini sudah relatif stabil setelah dilakukan operasi. “Tindakan korban merupakan bentuk keberanian dan tanggungjawab sebagai anggota TNI yang mengetahui suatu tindak kejahatan,” tambahnya.
Kepala RST Bhakti Wira Tamtama Letnan Kolonel Dadiya menjelaskan, akibat penembakan tersebut korban menderita patah tulang pada tungkai kaki bawah sebelah kiri dan langsung dilakukan operasi pukul 10.00. “Selain patah tulang, korban masih berisiko menderita cacat permanen, karena luka tembaknya menembus kaki korban cukup lebar hingga mengenai pembuluh darah,” katanya. Ditambahkan dia, risiko cacat masih bisa dicegah, namun penyembuhannya diperkirakan akan memakan waktu cukup lama.
Hingga saat ini kasus percobaan curanmor dan penembakan Pelda Supriyatno masih ditangani Polres Semarang. Dua selongsong peluru dan sepeda motor milik tetangga korban yang hendak dicuri, menjadi barang bukti yang diamankan dari sekitar tempat kejadian perkara (TKP). (andik - harian semarang)
Karena keberaniannya itu, kini Supriyatno harus menjalani operasi dan perawatan intensif di RST Bakti Wira Tamtama Semarang.
Asisten Teritorial Pangdam IV/Diponegoro Kolonel Arm Sapto Margo Wibowo saat menjenguk korban di RS mengatakan, penembakan tersebut terjadi pukul 03.30 di dekat rumah korban di Jalan MT Haryono RT 01/RW 01, Kalirejo, Ungaran Timur.
Sapto mengatakan, kondisi korban saat ini sudah relatif stabil setelah dilakukan operasi. “Tindakan korban merupakan bentuk keberanian dan tanggungjawab sebagai anggota TNI yang mengetahui suatu tindak kejahatan,” tambahnya.
Kepala RST Bhakti Wira Tamtama Letnan Kolonel Dadiya menjelaskan, akibat penembakan tersebut korban menderita patah tulang pada tungkai kaki bawah sebelah kiri dan langsung dilakukan operasi pukul 10.00. “Selain patah tulang, korban masih berisiko menderita cacat permanen, karena luka tembaknya menembus kaki korban cukup lebar hingga mengenai pembuluh darah,” katanya. Ditambahkan dia, risiko cacat masih bisa dicegah, namun penyembuhannya diperkirakan akan memakan waktu cukup lama.
Hingga saat ini kasus percobaan curanmor dan penembakan Pelda Supriyatno masih ditangani Polres Semarang. Dua selongsong peluru dan sepeda motor milik tetangga korban yang hendak dicuri, menjadi barang bukti yang diamankan dari sekitar tempat kejadian perkara (TKP). (andik - harian semarang)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.