Selingkuh Berbuah Kisruh

DIA tidak pernah menyangka kalau perceraian yang diinginkannya, justru membawa penyesalan seumur hidup. Betapa tidak, setelah resmi bercerai dari Dasir (49), lelaki yang bekerja di salah satu bank swasta Semarang, nasib Rini (45), samaran, menjadi lebih sengsara.

Rini yang bekerja sebagai distributor kacang mete mengalami kepahitan dalam rumah tangganya. Ia mengakui kalau perceraiannya dari Dasir akibat kesalahan dirinya. Berselingkuh dengan Anton (42), rekan kerjanya.

Anton dikenalnya ketika dia sedang mengambil kacang mete di Rembang. Pertemuan pertama yang mengesankan berlanjut menjadi hubungan spesial. Keduanya seperti anak muda lagi. Ber-say hello mesra setiap hari. Seolah jatuh cinta lagi untuk kali kedua.

Anton yang duda tidak memedulikan, meski Rini telah berkeluarga. Begitu juga dengan Rini. Dia bagaikan kacang lupa kulitnya. Setiap bertemu dengan Anton, dia seolah lupa kalau dirinya telah
berkeluarga.

Hubungan ini terus berlanjut tanpa sepengetahuan siapa pun. Anton adalah pria idaman lain (PIL) di hati Rini. Bahkan Anton berani menginap di rumah Rini, di kawasan Manyaran. Kesempatan itu dia ambil ketika Dasir lembur malam. Enak saja Rini bermain ranjang di dekat anaknya yang tidur pulas.

Rini rela melakukan apa pun, asal Anton selalu bersamanya. Dia merasa kurang mendapat kasih sayang dari Dasir yang selalu sibuk kerja. Dengan Anton yang berwajah tampan, dia merasakan kepuasan. Hatinya benarbenar telah terpikat. Asmaranya membara.

Begitu besar cinta Rini, sampai rela memberikan apa pun yang diminta Anton. Uang jutaan rupiah pun telah dia serahkan. Bahkan saat Anton meminta mobil kesayangannya, dia berikan dengan suka rela.

Kenekatan-kenekatan itu membuat Dasir jadi tahu. Sebab anak-anaknya mengadukan perbuatan buruk ibunya itu. Karena Dasir kecil nyali, dia diamkan saja penyelewengan itu.

Jual Tanah
Tapi lama-kelamaan, hatinya kisruh juga. Apalagi setelah tahu tanahnya di Tembalang telah dijual, dan uang hasil penjualannya diberikan kepada Anton. Dasir mengancam akan menceraikan Rini jika dia masih berhubungan dengan pria itu.

Bukannya takut, Rini malah menantang suaminya itu. Dia mengatakan tidak takut kalau dicerai. Lalu, tanpa membuang waktu lagi, dia datang ke Pengadilan Agama dan mendaftarkan ikrar talak.

Rini menyambut langkah suaminya itu, karena itu yang memang dia harapkan. Tapi, betapa kecewanya dia ketika menghubungi Anton untuk diajak berumahtangga, justru penolakan yang dia dapatkan. Hancurlah hatinya. Ternyata selama ini dia hanya dimanfaatkan Anton.

Pujaan hatinya itu telah kabur membawa uang dan mobilnya. Dia shock, tak menyangka Anton tega berbuat seperti itu. Kini dia sadar telah tertipu dan menyesali segalanya. Permintaan maaf pada Dasir sekaligus memohon agar dia mencabut berkasnya di PA pun telah dilakukan.

Tapi, Dasir sudah tersakiti. Dia enggan rujuk dengan Rini. Dia bersikukuh menalak Rini. Nasi telah menjadi bubur. Rini tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia tinggal menunggu ketokan palu hakim yang mengubah statusnya menjadi janda yang terhina. (ezta/ichwan/dnr - harian semarang)

Newer Post Older Post