Longsor dan Rumah Ambruk
Hujan yang mengguyur beberapa waktu lalu mengakibatkan tanah longsor di Wonodri dan rumah ambruk di Lamper Tengah. Masing-masing korban, tiap KK mendapat bantuan uang tunai Rp 300 ribu.
Musibah rumah ambruk dialami Sutomo, warga RT 01/RW 03. Wijaya didampingi Lurah Lamper Tengah Soekamto meninjau lokasi dan memberikan bantuan. “Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, semoga ini bermanfaat,” tutur Atik, putri Sutomo.
Dibantu Karung
Sebelumnya untuk korban tanah longsor, Sri Wartini (56) warga RT 07/ RW 02, telah mendapatkan bantuan 100 karung dari PSDA dan 250 karung dari Dinas Kebakaran.
Karena jumlah karung yang tersedia masih belum mencukupi, Wijaya mengatakan akan ada bantuan lagi dari Pemkot sebanyak seribu karung. “Nanti sebagian untuk menutup kekurangan korban longsor, sisanya untuk antisipasi bila ada banjir atau longsor,” jelas Wijaya.
Dia menuturkan di Semarang Selatan ada wilayah yang rawan banjir dan longsor. Wilayah yang rawan banjir, di antaranya Lamper Lor, Peterongan, dan Lamper Tengah. Sedangkan tanah longsor biasanya menimpa Mugas, Pleburan, Randusari, dan Wonodri.
Selain melakukan antisipasi, imbauan ke masyarakat pun terus dilakukan. Di antaranya melalui apel Jumat pagi yang rutin dilakukan di kelurahan secara bergantian dan juga melalui pertemuan warga.
“Kami harap bantuan ini bisa mengurangi beban penderitaan mereka. Meskipun jumlahnya tidak seberapa, agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” jelas Wijaya. (wara-harian semarang)

Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.