Redam Dendam
Jajaran pelatih mulai mewaspadai dendam para pemain terhadap Deltras. Situasi yang sama terjadi saat PSIS menjamu Mitra Kukar. Apa langkah ofisial menghadapi masalah ini?
TIGA hari lagi, Jumat (26/2), adalah kesempatan emas bagi Mahesa Jenar meraih poin penuh, dengan jumlah gol banyak. Namun, ada satu hal mengganjal, psikis pemain sedang dirasuki niat balas dendam.
Di perjumpaan dengan Deltras, diperkirakan Mahesa Jenar akan mengamuk lantaran di putaran pertama merasa dicurangi. Keinginan untuk menang luar biasa besar. Situasi ini bisa membuat mereka lepas kontrol dan akhirnya banyak peluang terbuang.
“Ini yang harus kami antisipasi. Saat melawan Mitra Kukar, anak-anak menggebu-gebu sehingga banyak peluang terbuang,” kata psikolog tim dokter Ferdinan.
Sebenarnya, masih tutur Ferdinan, motivasi sangat penting untuk membangkitkan mental guna bermain baik dan mereguk kemenangan. “Tapi dengan catatan, tak boleh mengalahkan lawan dengan modal dendam,” cetusnya.
Strategi langsung gempur memang sudah efektif dan dilakukan secara tertata. Tapi Cristiano Lopes dkk terburuburu membangun serangan untuk tujuan gol cepat. Menurut Ferdinan, pemain tidak menikmati pertandingan, tapi malah tensi tinggi.
Untuk itu, Hanafing dan psikolog pun mulai memikirkan bagaimana meredam api membara saat menghadapi “The Lobster”. Mulai hari ini (kemarin, red) sampai Kamis, saya ditugasi oleh pelatih untuk membuat pemain lebih rileks dan terkontrol,” tambahnya.
Sebenarnya, motivasi besar untuk menang sangat bagus. Tapi jika emosional, nanti akan jadi bumerang dan bisa dimanfaatkan oleh lawan. Jadi, jika semua terkendali, Jatidiri bakal menjadi
horor bagi tim tamu. (wiwig/rief-harian semarang)
Di perjumpaan dengan Deltras, diperkirakan Mahesa Jenar akan mengamuk lantaran di putaran pertama merasa dicurangi. Keinginan untuk menang luar biasa besar. Situasi ini bisa membuat mereka lepas kontrol dan akhirnya banyak peluang terbuang.
“Ini yang harus kami antisipasi. Saat melawan Mitra Kukar, anak-anak menggebu-gebu sehingga banyak peluang terbuang,” kata psikolog tim dokter Ferdinan.
Sebenarnya, masih tutur Ferdinan, motivasi sangat penting untuk membangkitkan mental guna bermain baik dan mereguk kemenangan. “Tapi dengan catatan, tak boleh mengalahkan lawan dengan modal dendam,” cetusnya.
Strategi langsung gempur memang sudah efektif dan dilakukan secara tertata. Tapi Cristiano Lopes dkk terburuburu membangun serangan untuk tujuan gol cepat. Menurut Ferdinan, pemain tidak menikmati pertandingan, tapi malah tensi tinggi.
Untuk itu, Hanafing dan psikolog pun mulai memikirkan bagaimana meredam api membara saat menghadapi “The Lobster”. Mulai hari ini (kemarin, red) sampai Kamis, saya ditugasi oleh pelatih untuk membuat pemain lebih rileks dan terkontrol,” tambahnya.
Sebenarnya, motivasi besar untuk menang sangat bagus. Tapi jika emosional, nanti akan jadi bumerang dan bisa dimanfaatkan oleh lawan. Jadi, jika semua terkendali, Jatidiri bakal menjadi
horor bagi tim tamu. (wiwig/rief-harian semarang)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.