Bahasa Tubuh Saat Wawancara
SETIAP Selasa, Harsem memuat rubrik Konsultasi Kepribadian yang diasuh oleh Bonita D Sampurno, pakar kepribadian dan Direktur YPI Training Centre and Consultancy Semarang. pertanyaan bisa dikirim ke redaksi Harsem Jl KH Wahid Hasyim No 125-127, Kranggan Semarang, fax 024-3516531, atau e-mail: harian.semarang@yahoo.com.
Pertanyaan:
Pertanyaan:
Yth Ibu Bonita,
Pertama, senang bisa berkenalan dengan ibu. Oh ya, Bu, saya seorang sarjana (fresh graduate) yang tengah mencari pekerjaan. Saya banyak membaca buku dan tips persiapan melamar pekerjaan. Pada tulisan berjudul Kiat Saat Melamar Pekerjaan dan Diundang Wawancara disebutkan pentingnya bahasa tubuh yang tepat. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana mengatur bahasa tubuh saat menjalani wawancara di sebuah perusahaan agar tampak profesional dan bisa menjadi salah satu poin plus?
Terima kasih atas jawabannya.
Jawaban:
Sebelumnya saya ucapkan selamat atas selesainya studi dan menjadi sarjana. Selamat datang di dunia kerja. Banyak orang tak menyadari bahwa bahasa tubuh bisa kita kontrol untuk menampilkan sebuah kesan tertentu. Bayangkan, seandainya kita sedang asyik gobrol dengan teman, tiba-tiba kawan kita melihat jam tangannya. Kesan apa yang kita tangkap dari dia? Bosan mungkin, atau dia sudah ada janji dengan orang lain.
Begitu juga halnya pada saat wawancara. Pewawancara akan menangkap kesan positif maupun negatif tergantung dari bagaimana kita mengatur bahasa tubuh. Karena bahasa tubuh berbicara lebih banyak daripada kata-kata. Untuk menampilkan sebuah kesan positif agar tampak profesional bisa dimulai pada saat kita masuk pertama kali ke ruang wawancara. Ketuk pintu sebelum masuk agar pewawancara mengetahui kehadiran kita. Ucapkan salam dan segera duduk setelah dipersilakan. Posisi duduk yang tegak menandakan bahwa kita siap dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara dan menimbulkan kesan postif dibandingkan jika kita duduk dengan bersandar pada bahu kursi.
Ketika akan meninggalkan ruangan, jangan lupa ucapkan terima kasih dan jabat tangan pewawancara dengan mantap. Pada saat meninggalkan ruangan, berjalanlah dengan mantap, dada sedikit dibusungkan, dan usahakan agar kepala tidak menunduk. Tinggalkan kesan bahwa kita siap untuk bekerja pada perusahaan tersebut. Sekali lagi saya ucapkan selamat datang di dunia kerja. Sukses selalu untuk Anda.
Salam hangat, Bonita.
Pertama, senang bisa berkenalan dengan ibu. Oh ya, Bu, saya seorang sarjana (fresh graduate) yang tengah mencari pekerjaan. Saya banyak membaca buku dan tips persiapan melamar pekerjaan. Pada tulisan berjudul Kiat Saat Melamar Pekerjaan dan Diundang Wawancara disebutkan pentingnya bahasa tubuh yang tepat. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana mengatur bahasa tubuh saat menjalani wawancara di sebuah perusahaan agar tampak profesional dan bisa menjadi salah satu poin plus?
Terima kasih atas jawabannya.
Vanya Pekunden, Semarang
Jawaban:
Sebelumnya saya ucapkan selamat atas selesainya studi dan menjadi sarjana. Selamat datang di dunia kerja. Banyak orang tak menyadari bahwa bahasa tubuh bisa kita kontrol untuk menampilkan sebuah kesan tertentu. Bayangkan, seandainya kita sedang asyik gobrol dengan teman, tiba-tiba kawan kita melihat jam tangannya. Kesan apa yang kita tangkap dari dia? Bosan mungkin, atau dia sudah ada janji dengan orang lain.
Begitu juga halnya pada saat wawancara. Pewawancara akan menangkap kesan positif maupun negatif tergantung dari bagaimana kita mengatur bahasa tubuh. Karena bahasa tubuh berbicara lebih banyak daripada kata-kata. Untuk menampilkan sebuah kesan positif agar tampak profesional bisa dimulai pada saat kita masuk pertama kali ke ruang wawancara. Ketuk pintu sebelum masuk agar pewawancara mengetahui kehadiran kita. Ucapkan salam dan segera duduk setelah dipersilakan. Posisi duduk yang tegak menandakan bahwa kita siap dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara dan menimbulkan kesan postif dibandingkan jika kita duduk dengan bersandar pada bahu kursi.
Ketika akan meninggalkan ruangan, jangan lupa ucapkan terima kasih dan jabat tangan pewawancara dengan mantap. Pada saat meninggalkan ruangan, berjalanlah dengan mantap, dada sedikit dibusungkan, dan usahakan agar kepala tidak menunduk. Tinggalkan kesan bahwa kita siap untuk bekerja pada perusahaan tersebut. Sekali lagi saya ucapkan selamat datang di dunia kerja. Sukses selalu untuk Anda.
Salam hangat, Bonita.
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.