Soemarmo Langsung Gagas Program
HARI pertama masuk kantor sebagai walikota dan wakil walikota, dimanfaatkan Soemarmo HS dan Hendi Hendrar Prihadi untuk menggelar acara tumpengan atau dalam istilah Jawa slup-slupan bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot, di ruang rapat walikota, kemarin. Acara itu dimaksudkan untuk meningkatkan suasana keakraban dan sebagai wujud syukur di hari pertama kerja.
Selain diisi dengan tumpengan atau slup-slupan, acara juga diisi dengan ramah tamah. Pada hari pertama kerja kemarin, Soemarmo datang sekitar pukul 07.00. Sujud syukur pun dilakukannya ketika memasuki ruang kerja walikota. Sejumlah tamu dan pimpinan SKPD sudah menunggunya untuk sekadar menyambut hari pertamanya bertugas sebagai Walikota Semarang. Di antaranya ada dari investor, Plt Sekda Akhmat Zaenuri, dan pejabat SKPD lainnya. Setelah menerima semuanya, dilanjutkan tumpengan bersama di ruang rapat.
Tampak hadir seluruh pejabat dinas. Sebagai walikota yang baru, bukan berarti Soemarmo membuang atau menyingkirkan isi ruangan dari hal-hal yang berbau pejabat walikota sebelumnya. Meja kerja lama yang sebelumnya digunakan Walikota Sukawi dan akuarium lama juga masih berada di ruangan. Ada juga gambar-gambar Sukawi yang menghiasi dinding dalam bentuk kalender atau yang ada di meja juga tidak serta merta disingkirkan.
Selain menggagas sambutan Gubernur Bibit Waluyo dalam pelantikan Senin lalu, Soemarmo juga
mencanangkan perlu adanya pembangunan jalan pesisir dari Kendal menuju Demak, melewati pesisir laut Kota Semarang. “Ini kalau dibangun luar biasa dampaknya, warga bisa menikmati perjalanan sembari melengok pesona laut,” jelasnya.
Lebih lanjut, walikota mengaku jika wejangan gubernur saat pelantikan benar-benar menjadi cambuk baginya bersama Hendrar Prihadi dalam membenahi dan membangun Kota Semarang. Dia pun langsung memanggil beberapa kepala dinas untuk menindaklanjuti perintah Gubernur Bibit Waluyo, utamanya menyangkut estetika dan kebersihan kota.
Beberapa kepala dinas yang menghadap, di antaranya Dinas Bina Marga, Dinas Kebersihan dan dertamanan, Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame, dan Dinas Tata Kota dan Perumahan. “Intinya menindaklanjuti Pak Gub kemarin agar kota ini dibikin bersih, rapi, dan lampunya juga kencar-kencar,” katanya.
Dalam hal ini, kebersihan kota menjadi fokus perhatian yang harus segera ditangani. Begitu juga dengan estetika kota agar tidak memalukan dan enak dipandang mata. Mengingat selama ini hal tersebut sering dikeluhkan banyak orang. Salah satu contoh yang diharapkan Gubernur Jateng Bibit Waluyo sebelumnya, khususnya terkait kebersihan kota adalah mengerahkan kembali pasukan kuning (petugas penyapu jalan). Pasalnya selama ini pemkot memakai pihak ketiga dalam menjalankan tugas pasukan kuning.
Soemarmo menegaskan, pihaknya sudah memerintahkan kepada SKPD terkait tersebut untuk segera melakukan langkah agar penampilan kota tampak bersih dan rapi. Begitu juga dengan penerangan jalan yang dirinya yakin sudah akan tampil kencar-kencar. “Nanti lihat saja lampu-lampu penjor yang sudah dipasang di jalan-jalan protokol nyala semua,” tukasnya.
Pembangunan Tanggul Pantai
Sementara mengenai rencana pembangunan tanggul pantai yang digagas Walikota Soemarmo dengan mendatangkan investor dari Korea Selatan, masih menunggu hasil survei dan kajian oleh tim ahli. Sebab jika tidak, tentu menyalahi aturan perundang-undangan serta melanggar perda tata ruang dan wilayah (RTRW).
“Saat ini kami masih melakukan penjajakan dengan investor asal Korea Selatan guna mewujudkan proyek dam lepas pantai guna menanggulangi masalah rob dan banjir di Kota Semarang,” jelasnya.
Penjajakan yang dilakukan meliputi kajian tentang kemungkinan realisasi dari proyek tersebut, apakah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan tidak menyalahi RTRW. Jika tidak melanggar dua aturan tersebut, maka bukan mustahil proyek tersebut dapat dilaksanakan. Tahapannya, pada 2010 ini baru akan dilakukan survei terlebih dahulu mengenai Amdal dan sebagainya, guna dijadikan acuan dasar mungkin tidaknya proyek direalisasikan.
Walikota mengakui, pemkot memiliki keterbatasan dana untuk mewujudkan proyek tersebut. Karena alasan itulah, pihaknya sengaja menggandeng investor asal Korea Selatan yang mempunyai kemauan untuk membiayai. Selain itu diperlukan pula koordinasi yang matang antara pemprov, pemkot dan pemerintah pusat agar semuanya berjalan lancar. (abas-harian semarang)
Selain diisi dengan tumpengan atau slup-slupan, acara juga diisi dengan ramah tamah. Pada hari pertama kerja kemarin, Soemarmo datang sekitar pukul 07.00. Sujud syukur pun dilakukannya ketika memasuki ruang kerja walikota. Sejumlah tamu dan pimpinan SKPD sudah menunggunya untuk sekadar menyambut hari pertamanya bertugas sebagai Walikota Semarang. Di antaranya ada dari investor, Plt Sekda Akhmat Zaenuri, dan pejabat SKPD lainnya. Setelah menerima semuanya, dilanjutkan tumpengan bersama di ruang rapat.
Tampak hadir seluruh pejabat dinas. Sebagai walikota yang baru, bukan berarti Soemarmo membuang atau menyingkirkan isi ruangan dari hal-hal yang berbau pejabat walikota sebelumnya. Meja kerja lama yang sebelumnya digunakan Walikota Sukawi dan akuarium lama juga masih berada di ruangan. Ada juga gambar-gambar Sukawi yang menghiasi dinding dalam bentuk kalender atau yang ada di meja juga tidak serta merta disingkirkan.
mencanangkan perlu adanya pembangunan jalan pesisir dari Kendal menuju Demak, melewati pesisir laut Kota Semarang. “Ini kalau dibangun luar biasa dampaknya, warga bisa menikmati perjalanan sembari melengok pesona laut,” jelasnya.
Lebih lanjut, walikota mengaku jika wejangan gubernur saat pelantikan benar-benar menjadi cambuk baginya bersama Hendrar Prihadi dalam membenahi dan membangun Kota Semarang. Dia pun langsung memanggil beberapa kepala dinas untuk menindaklanjuti perintah Gubernur Bibit Waluyo, utamanya menyangkut estetika dan kebersihan kota.
Beberapa kepala dinas yang menghadap, di antaranya Dinas Bina Marga, Dinas Kebersihan dan dertamanan, Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame, dan Dinas Tata Kota dan Perumahan. “Intinya menindaklanjuti Pak Gub kemarin agar kota ini dibikin bersih, rapi, dan lampunya juga kencar-kencar,” katanya.
Dalam hal ini, kebersihan kota menjadi fokus perhatian yang harus segera ditangani. Begitu juga dengan estetika kota agar tidak memalukan dan enak dipandang mata. Mengingat selama ini hal tersebut sering dikeluhkan banyak orang. Salah satu contoh yang diharapkan Gubernur Jateng Bibit Waluyo sebelumnya, khususnya terkait kebersihan kota adalah mengerahkan kembali pasukan kuning (petugas penyapu jalan). Pasalnya selama ini pemkot memakai pihak ketiga dalam menjalankan tugas pasukan kuning.
Soemarmo menegaskan, pihaknya sudah memerintahkan kepada SKPD terkait tersebut untuk segera melakukan langkah agar penampilan kota tampak bersih dan rapi. Begitu juga dengan penerangan jalan yang dirinya yakin sudah akan tampil kencar-kencar. “Nanti lihat saja lampu-lampu penjor yang sudah dipasang di jalan-jalan protokol nyala semua,” tukasnya.
Pembangunan Tanggul Pantai
Sementara mengenai rencana pembangunan tanggul pantai yang digagas Walikota Soemarmo dengan mendatangkan investor dari Korea Selatan, masih menunggu hasil survei dan kajian oleh tim ahli. Sebab jika tidak, tentu menyalahi aturan perundang-undangan serta melanggar perda tata ruang dan wilayah (RTRW).
“Saat ini kami masih melakukan penjajakan dengan investor asal Korea Selatan guna mewujudkan proyek dam lepas pantai guna menanggulangi masalah rob dan banjir di Kota Semarang,” jelasnya.
Penjajakan yang dilakukan meliputi kajian tentang kemungkinan realisasi dari proyek tersebut, apakah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan tidak menyalahi RTRW. Jika tidak melanggar dua aturan tersebut, maka bukan mustahil proyek tersebut dapat dilaksanakan. Tahapannya, pada 2010 ini baru akan dilakukan survei terlebih dahulu mengenai Amdal dan sebagainya, guna dijadikan acuan dasar mungkin tidaknya proyek direalisasikan.
Walikota mengakui, pemkot memiliki keterbatasan dana untuk mewujudkan proyek tersebut. Karena alasan itulah, pihaknya sengaja menggandeng investor asal Korea Selatan yang mempunyai kemauan untuk membiayai. Selain itu diperlukan pula koordinasi yang matang antara pemprov, pemkot dan pemerintah pusat agar semuanya berjalan lancar. (abas-harian semarang)

Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.