Koran Widya Berantas Buta Huruf
JOMBLANG-Untuk membantu program pemerintah dalam memberantas buta aksara, Koalisi Jurnalis Perempuan (KJP) Jateng bekerjasama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan
Sumberdaya Pembangunan, membuat koran Widya di Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari.
Koran Widya dibuat ibu-ibu kelompok keaksaraan fungsional, yaitu kelompok belajar yang sudah dapat membaca dan menulis.
Humas KJP Jateng Sinta Ardhany menuturkan, kegiatan ini program dari Kementerian Pendidikan Nasional untuk memberantas buka aksara, namun metode yang digunakan dengan memberi pelatihan jurnalistik yang sangat sederhana.
“Cara ini digunakan agar mereka senang menulis dan membaca, karena mereka dapat membaca
hasil karyanya sendiri. Nanti profil penulisnya juga masuk koran,” tuturnya.
Bersama empat anggota KJP lainnya, Sinta Ardhany, Eny Susilowati, Endang Istanti dan Ety Masunah, ibu-ibu paruh baya ini sangat antusias mengikuti proses liputan. “Kesulitan tidak ada, yang penting dalam menjelaskan kita menggunakan bahasa yang sangat sederhana, singkat dan jelas, serta bahasa Jawa halus. Kita salut karena meskipun sudah paruh baya mereka langsung dapat menerima materi yang diberikan,” jelasnya.
Sebanyak 20 orang ibu-ibu dari beragam profesi seperti pedagang di Johar, buruh pabrik tahu, atau buruh di kampung-kampung tanpa rasa canggung mewawancarai narasumber. Meskipun dalam wawancara mereka keroyokan alias satu narasumber ditanya beberapa ibu-ibu.
“Liputannya yang ringan saja, seperti profil tetangganya yang sukses sebagai pengusaha tahu meski tak bisa baca tulis alias tidak pernah sekolah. Yang buat berita mereka sendiri, meskipun begitu tetap kami rapikan dengan bahasa yang lebih tertata,” imbuhnya.
Musiyem, penjual sosis goreng keliling, rela meninggalkan dagangannya di tengah jalan demi liputan.
“Senang bisa jadi wartawan, wong mung takon tok kerjane (kerjanya hanya bertanya-red),” candanya. Sedang Sukati, dalam proses wawancara dia tidak membawa pulpen atau buku, hanya
mengandalkan ingatannya saja.
Setelah liputan dia menceritakan semuanya tentang hasil wawancaranya dengan narasumber. “Rencana launching bulan November. Dengan adanya koran ini bisa jadi ajang ibu-ibu untuk semakin gemar membaca dan menulis,” harapnya Sinta. (wara merdekawati)
Sumberdaya Pembangunan, membuat koran Widya di Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari.
Koran Widya dibuat ibu-ibu kelompok keaksaraan fungsional, yaitu kelompok belajar yang sudah dapat membaca dan menulis.
Humas KJP Jateng Sinta Ardhany menuturkan, kegiatan ini program dari Kementerian Pendidikan Nasional untuk memberantas buka aksara, namun metode yang digunakan dengan memberi pelatihan jurnalistik yang sangat sederhana.
“Cara ini digunakan agar mereka senang menulis dan membaca, karena mereka dapat membaca
hasil karyanya sendiri. Nanti profil penulisnya juga masuk koran,” tuturnya.
Bersama empat anggota KJP lainnya, Sinta Ardhany, Eny Susilowati, Endang Istanti dan Ety Masunah, ibu-ibu paruh baya ini sangat antusias mengikuti proses liputan. “Kesulitan tidak ada, yang penting dalam menjelaskan kita menggunakan bahasa yang sangat sederhana, singkat dan jelas, serta bahasa Jawa halus. Kita salut karena meskipun sudah paruh baya mereka langsung dapat menerima materi yang diberikan,” jelasnya.
Sebanyak 20 orang ibu-ibu dari beragam profesi seperti pedagang di Johar, buruh pabrik tahu, atau buruh di kampung-kampung tanpa rasa canggung mewawancarai narasumber. Meskipun dalam wawancara mereka keroyokan alias satu narasumber ditanya beberapa ibu-ibu.
“Liputannya yang ringan saja, seperti profil tetangganya yang sukses sebagai pengusaha tahu meski tak bisa baca tulis alias tidak pernah sekolah. Yang buat berita mereka sendiri, meskipun begitu tetap kami rapikan dengan bahasa yang lebih tertata,” imbuhnya.
Musiyem, penjual sosis goreng keliling, rela meninggalkan dagangannya di tengah jalan demi liputan.
“Senang bisa jadi wartawan, wong mung takon tok kerjane (kerjanya hanya bertanya-red),” candanya. Sedang Sukati, dalam proses wawancara dia tidak membawa pulpen atau buku, hanya
mengandalkan ingatannya saja.
Setelah liputan dia menceritakan semuanya tentang hasil wawancaranya dengan narasumber. “Rencana launching bulan November. Dengan adanya koran ini bisa jadi ajang ibu-ibu untuk semakin gemar membaca dan menulis,” harapnya Sinta. (wara merdekawati)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.