Rebut Kembali Adipura
Penilaian pertama Adipura secara rahasia, akan dilaksanakan Senin (18/10). Untuk berjuang merebut kembali penghargaan bergengsi itu, segenap aparat pemkot bersama warga terus berbenah, terutama di area titik pantau penilaian. Berikut reportase Nur Hidayat, Wara Merdekawati dan Lissa Febrina, mengenai persiapan meraih kembali Adipura.
SEBENARNYA persiapan yang dilakukan aparat pemkot dan warga, tidak hanya saat mendekati penilaian Adipura saja. Menurut Lurah Kalicari Basuki Suprapto, hampir di setiap saat, baik warga maupun aparat kelurahan melakukan pembenahan dan pembersihan.
“Untuk warga setempat, boleh dikata mereka setiap hari melakukan bersih-bersih di lingkungan masing- masing. Sementara aparat kelurahan, tentu tidak bisa setiap hari.
Kami turun ke lapangan saat kerja bakti hari Minggu. Selebihnya kami memohon kepada warga untuk bisa tetap menjaga kebersihan dan kerapian wilayahnya masing-masing,” ujar Basuki.
Namun menjelang hari penilaian, pihak kelurahan semakin menggencarkan persiapan. “Kami dari kelurahan meminta bantuan dari dinas terkait untuk membantu pelaksanaan kebersihan dan kerapian.
Misalnya untuk mengeruk sungai ataupun merapikan pohon di sepanjang Jalan Supriyadi,” jelasnya.
Ia juga mengagendakan kerja bakti di hari Minggu (17/10), menjelang hari penilaian. “Kerja bakti akan kami fokuskan di titik pantau tersebut. Harapannya, saat penilaian nanti, semuanya sudah siap,” pungkasnya.
Penilaian Tersembunyi
Menjelang penilaian Adipura, Kecamatan Semarang Selatan juga mulai berbenah diri dengan melakukan pembersihan lingkungan, pengecatan kanstin, pot tanaman dan pohon di sepanjang jalan protokol.
Camat Wijaya Trikoranto melalui Sekcam Anton Siswantoro menuturkan, persiapan penilaian ini
serentak dimulai saat pelaksanaan kerja bakti masal yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
Secara rutin, masih lanjut Anton, pemantauan wilayah dilakukan untuk mengetahui kesiapan dari titik-titik pantau Adipura. “Menurut pemberitahuan penilaian dilakukan Senin mendatang, tapi kita tidak tahu kapan pastinya karena penilaian dilakukan secara tersembunyi,” lanjutnya.
Hampir seluruh jalan protokol jadi titik pantau Adipura. Di antaranya Jalan Dr Sutomo, Pandanaran, Ahmad Yani, Mataram, Sriwijaya, Brigjen Katamso, Ruko Peterongan, dan SD Sompok.
Ia mengimbau PKL di sepanjang jalan tersebut untuk menjaga kebersihan lingkungannya. “Jangan membuang sampah di saluran dan agar mengorganisasi pembuangan sampah bekerjasama dengan Dinas Pasar dan Dinas Kebersihan di Kecamatan Semarang Selatan serta pengadaan tempat sampah mandiri,” katanya.
Dengan melakukan persiapan ini, dapat lebih meningkatkan nilai dibanding tahun lalu, sehingga Adipura dapat diraih kembali, sesuai harapan walikota.
Genjot Kebersihan
Di wilayah Tugu ada tiga titik pantau, yaitu Terminal Mangkang, Kelurahan Tugurejo dan Jalan Tapak. “Titik pantau ini selalu kita geber dan digenjot dalam hal kebersihan,”ujar Camat Tugu Bambang Kunhantiyo.
Kerja bakti giat dilakukan warga, di antaranya membersihkan saluran air, sampah, pengecatan dan penghijauan agar erlihat hijau, asri dan indah. “Selain itu, digelar Jumat Bersih dengan kerja bakti di lingkungan kantor. Minggu nanti bersama warga kita juga melakukan kerja bakti di lingkungan masingmasing,” ujarnya.
“Piala Adipura merupakan suatu kebanggaan. Ini seharusnya dapat dijadikan cambuk bagi seluruh elemen pemerintah dan masyarakat di Kota Semarang untuk dapat menjadi lebih baik. Yang terpenting kerja keras memperbaiki kebersihan, keindahan dan ketertiban,” tandasnya. (tab)
SEBENARNYA persiapan yang dilakukan aparat pemkot dan warga, tidak hanya saat mendekati penilaian Adipura saja. Menurut Lurah Kalicari Basuki Suprapto, hampir di setiap saat, baik warga maupun aparat kelurahan melakukan pembenahan dan pembersihan.
“Untuk warga setempat, boleh dikata mereka setiap hari melakukan bersih-bersih di lingkungan masing- masing. Sementara aparat kelurahan, tentu tidak bisa setiap hari.
Kami turun ke lapangan saat kerja bakti hari Minggu. Selebihnya kami memohon kepada warga untuk bisa tetap menjaga kebersihan dan kerapian wilayahnya masing-masing,” ujar Basuki.
Namun menjelang hari penilaian, pihak kelurahan semakin menggencarkan persiapan. “Kami dari kelurahan meminta bantuan dari dinas terkait untuk membantu pelaksanaan kebersihan dan kerapian.
Misalnya untuk mengeruk sungai ataupun merapikan pohon di sepanjang Jalan Supriyadi,” jelasnya.
Ia juga mengagendakan kerja bakti di hari Minggu (17/10), menjelang hari penilaian. “Kerja bakti akan kami fokuskan di titik pantau tersebut. Harapannya, saat penilaian nanti, semuanya sudah siap,” pungkasnya.
Penilaian Tersembunyi
Menjelang penilaian Adipura, Kecamatan Semarang Selatan juga mulai berbenah diri dengan melakukan pembersihan lingkungan, pengecatan kanstin, pot tanaman dan pohon di sepanjang jalan protokol.
Camat Wijaya Trikoranto melalui Sekcam Anton Siswantoro menuturkan, persiapan penilaian ini
serentak dimulai saat pelaksanaan kerja bakti masal yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
Secara rutin, masih lanjut Anton, pemantauan wilayah dilakukan untuk mengetahui kesiapan dari titik-titik pantau Adipura. “Menurut pemberitahuan penilaian dilakukan Senin mendatang, tapi kita tidak tahu kapan pastinya karena penilaian dilakukan secara tersembunyi,” lanjutnya.
Hampir seluruh jalan protokol jadi titik pantau Adipura. Di antaranya Jalan Dr Sutomo, Pandanaran, Ahmad Yani, Mataram, Sriwijaya, Brigjen Katamso, Ruko Peterongan, dan SD Sompok.
Ia mengimbau PKL di sepanjang jalan tersebut untuk menjaga kebersihan lingkungannya. “Jangan membuang sampah di saluran dan agar mengorganisasi pembuangan sampah bekerjasama dengan Dinas Pasar dan Dinas Kebersihan di Kecamatan Semarang Selatan serta pengadaan tempat sampah mandiri,” katanya.
Dengan melakukan persiapan ini, dapat lebih meningkatkan nilai dibanding tahun lalu, sehingga Adipura dapat diraih kembali, sesuai harapan walikota.
Genjot Kebersihan
Di wilayah Tugu ada tiga titik pantau, yaitu Terminal Mangkang, Kelurahan Tugurejo dan Jalan Tapak. “Titik pantau ini selalu kita geber dan digenjot dalam hal kebersihan,”ujar Camat Tugu Bambang Kunhantiyo.
Kerja bakti giat dilakukan warga, di antaranya membersihkan saluran air, sampah, pengecatan dan penghijauan agar erlihat hijau, asri dan indah. “Selain itu, digelar Jumat Bersih dengan kerja bakti di lingkungan kantor. Minggu nanti bersama warga kita juga melakukan kerja bakti di lingkungan masingmasing,” ujarnya.
“Piala Adipura merupakan suatu kebanggaan. Ini seharusnya dapat dijadikan cambuk bagi seluruh elemen pemerintah dan masyarakat di Kota Semarang untuk dapat menjadi lebih baik. Yang terpenting kerja keras memperbaiki kebersihan, keindahan dan ketertiban,” tandasnya. (tab)
Labels
Mbangun Kutho
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.