Truk Rem Blong Sopir Tewas Seketika
PERISTIWA naas menimpa truk F 9182 F yang dikemudikan Sugianto (54), warga Kampung Karangsari Utara RT 01/01, Kelurahan Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Truk tanpa muatan tersebut melesat kencang hingga menabrak dinding persimpangan pasar kambing di Jalan MT Haryono, Senin (01/11) dini hari. Kecelakaan tunggal tersebut mengakibatkan sopir truk tewas seketika, dan kernet Ramli (43) warga Probolinggo mengalami luka parah.
Truk yang semula dari Surabaya hendak menuju Semarang itu melaju kencang. Setelah melewati turunan Tanah Putih sopir hilang kendali, badan truk mengalami oleng hingga sopir hilang keseimbangan. Karena laju yang begitu cepat, truk kemudian menabrak dua buah billboard dan juga tembok pasar kambing. Tembok dan kepala truk hancur kemudian nyungsep di lahan kosong.
Peristiwa maut itu dilihat oleh Suryono (56), warga Jomblang Perbalan RT 07/01, yang sedang duduk di depan rumahnya tak jauh dari tempat kejadian. Ia menceritakan bahwa truk memang melaju dengan kencang dari arah Semarang atas, sekitar pukul 01.50.
Suaranya seperti benturan antarbenda keras, sehingga warga sekitar pun langsung berhamburan melihatnya. “Mengerikan. Padahal biasanya di lokasi kejadian ini menjadi tempat
mangkal tukang ojek, Beruntung malam ini tak dipakai buat nongkrong,” ujarnya.
Selang beberapa menit kemudian, Suryono menghampiri di lokasi kejadian. Di sana terlihat sang kernet berlumuran darah campur ke ringat. Ia berteriak serak meminta pertolongan.
Tubuh kernet dalam kondisi lemas terhimpit kepala truk yang ringsek. Di bagian kepalanya darah selalu mengucur. Warga segera mengevakuasi. Untung, satu di antara pengendara mobil yang melintas bersedia berhenti kemudian mengantarkan korban ke UGD RS Elisabeth.
“Sementara Sopirnya tewas seketika. Kondisi tubuhnya terjepit, meringkuk, mungkin terkena benturan sangat keras,” beber Suryo no beberapa saat setelah kejadian.
Kernet Ramli mengatakan, 50 meter setelah menuruni tanjakan Tanah Putih, rem sudah tidak berfungsi. Kepanikan sudah terjadi sebelum kejadian, “Kami saling teriak. Namun kondisi jalan yang menurun, mengakibatkan rem tak berfungsi sehingga kecepatan tak dapat di kurangi. Kami pasrah hingga akhirnya menabrak tembok,” jelas Ramli yang masih gemetar karena syok.
Petugas Satlantas Polrestabes dan Polsek Gajahmungkur mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi dan penyidikan. Dari beberapa keterangan saksi, dugaan sementara yang menjadi penyebab kejadian adalah rem blong. Pada pukul 02.45 petugas dibantu warga berusaha mengevakuasi korban yang masih dalam kondisi terjepit. Sehingga proses evakuasi membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sekitar satu jam kemudian, korban meninggal bisa dievakusi. Namun truk baru terevakuasi sekitar pukul 04.00 setelah menggunakan mobil derek. (mg-1)
Truk yang semula dari Surabaya hendak menuju Semarang itu melaju kencang. Setelah melewati turunan Tanah Putih sopir hilang kendali, badan truk mengalami oleng hingga sopir hilang keseimbangan. Karena laju yang begitu cepat, truk kemudian menabrak dua buah billboard dan juga tembok pasar kambing. Tembok dan kepala truk hancur kemudian nyungsep di lahan kosong.
Peristiwa maut itu dilihat oleh Suryono (56), warga Jomblang Perbalan RT 07/01, yang sedang duduk di depan rumahnya tak jauh dari tempat kejadian. Ia menceritakan bahwa truk memang melaju dengan kencang dari arah Semarang atas, sekitar pukul 01.50.
Suaranya seperti benturan antarbenda keras, sehingga warga sekitar pun langsung berhamburan melihatnya. “Mengerikan. Padahal biasanya di lokasi kejadian ini menjadi tempat
mangkal tukang ojek, Beruntung malam ini tak dipakai buat nongkrong,” ujarnya.
Selang beberapa menit kemudian, Suryono menghampiri di lokasi kejadian. Di sana terlihat sang kernet berlumuran darah campur ke ringat. Ia berteriak serak meminta pertolongan.
Tubuh kernet dalam kondisi lemas terhimpit kepala truk yang ringsek. Di bagian kepalanya darah selalu mengucur. Warga segera mengevakuasi. Untung, satu di antara pengendara mobil yang melintas bersedia berhenti kemudian mengantarkan korban ke UGD RS Elisabeth.
“Sementara Sopirnya tewas seketika. Kondisi tubuhnya terjepit, meringkuk, mungkin terkena benturan sangat keras,” beber Suryo no beberapa saat setelah kejadian.
Kernet Ramli mengatakan, 50 meter setelah menuruni tanjakan Tanah Putih, rem sudah tidak berfungsi. Kepanikan sudah terjadi sebelum kejadian, “Kami saling teriak. Namun kondisi jalan yang menurun, mengakibatkan rem tak berfungsi sehingga kecepatan tak dapat di kurangi. Kami pasrah hingga akhirnya menabrak tembok,” jelas Ramli yang masih gemetar karena syok.
Petugas Satlantas Polrestabes dan Polsek Gajahmungkur mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi dan penyidikan. Dari beberapa keterangan saksi, dugaan sementara yang menjadi penyebab kejadian adalah rem blong. Pada pukul 02.45 petugas dibantu warga berusaha mengevakuasi korban yang masih dalam kondisi terjepit. Sehingga proses evakuasi membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sekitar satu jam kemudian, korban meninggal bisa dievakusi. Namun truk baru terevakuasi sekitar pukul 04.00 setelah menggunakan mobil derek. (mg-1)
Labels
Warta Kota
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.