Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Pasar Tradisional di Jateng Buruk

Padatnya pedagang dan kurangnya penataan menyebabkan pasar tradisonal terlihat semrawut dan kumuh

DI Jawa Tengah masih banyak dijumpai pasar-pasar tradisional yang kondisinya buruk dan memprihatinkan. Tak hanya itu, beberapa pasar tradisional bahkan dalam kondisi tidak bisa dipakai karena kurang memenuhi persyaratan sebagai pasar yang nyaman, bersih dan sehat.

Kalangan DPRD Jateng berharap adanya perhatian yang maksimal dari pemerintah, baik dari pemda, pemprov dan pemerintah pusat secara integral. Karena mengingat sekitar 70% pasar tradisional yang ada di Jateng dari sisi manajemen dan fisik kondisinya memprihatinkan.

“Dari jumlah pasar tradisional di Jateng sebanyak 907 pasar berdasarkan data 2010, tercatat ada 272 pasar dalam kondisi baik. Sedangkan yang dalam kondisi buruk ada 169 pasar dan kurang baik ada 280 pasar, serta tidak bisa dipakai ada tiga pasar, dan 182 pasar lainnya masih belum diketahui kondisinya,” ujar anggota Komisi B DPRD Jateng, Istajib.

Dikatakan, dengan fakta kondisi pasar tradisional tersebut, pihak Komisi B DPRD Jateng mendesak Gubernur Jateng Bibit Waluyo, untuk segera melakukan tindakan mencari solusi yang tepat, dan berkoordinasi bersama dengan pemda, pemprov dan pusat.

“Harapan kami, kebijakan penataan pasar bisa dimulai pada anggaran 2012. Karena RAPBD 2012 diprediksi mencapai Rp 6,7 triliun, sehingga setiap tahunnya kami mengusulkan alokasi anggaran Rp 100 miliar untuk penataan dan pengembangan pasar,” imbuhnya.

Dikatakan, bila setiap tahunnya dianggarkan alokasi dana sebesar Rp 100 miliar untuk penataan pasar, maka dalam kurun waktu 2 tahun ke depan, keadaan dan kondisi pasar tradisional di seluruh Jateng pasti akan semakin baik. Terlebih lagi bila ada tambahan perhatian dari pemerintah pusat dan pemda secara integral.
“Kalau benar terealisasi, kami berharap penataan yang utama diprioritaskan pada pasar tradisional yang ada di tingkat kecamatan. Karena ini sebagai wujud perhatian pemerintah, khususnya Pemprov Jateng, dalam menerapkan program Bali Ndeso Mbangun Deso dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jateng, Ihwan Sudrajat mengatakan, di Jateng sendiri memang masih banyak pasar-pasar tradisional yang dalam kondisi memprihatinkan. Meski demikian, pihaknya mengaku tidak tinggal diam dan terus melakukan pembenahan dan perbaikan di pasar-pasar tersebut.

Ditambahkan, saat ini pihak Disperindag akan melakukan revitalisasi tiga pasar tradisional yang ada di Jateng, yaitu pasar tradisional di Klaten, Purworejo, dan Sukoharjo. (hep/gus)

HARSEM/DOK


Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous