Disusun, Perwal Sentralisasi Pasar Unggas
HARSEM/CUN CAHYA Sebagian pedagang Pasar Kobong belum selesai membongkar kandang ayam miliknya, kemarin |
UNTUK memperkuat eksistensi RPU (Rumah Pemotongan Unggas) Penggaron, Pemkot Semarang tengah menyiapkan perwal (peraturan walikota) mengenai sentralisasi pasar unggas di Kota Semarang. Hal itu diutarakan Sekretaris Dinas Pasar Kota Semarang Fajar Purwoto, kemarin.
Ia mengatakan, dengan adanya perwal tersebut, maka dapat dipastikan tidak ada pasar unggas selain di RPU Penggaron. Perwal itu, kata dia, juga merupakan aturan yang mendukung proses relokasi pedagang unggas dari Pasar Rejomulyo atau Pasar Kobong ke RPU.
“Saat ini, draft perwal itu tengah disusun oleh Dispertan (Dinas Pertanian dan Peternakan). Kita sama-sama berharap, dengan perwal itu, maka tak ada lagi pasar unggas selain pasar unggas yang ada di RPU Penggaron,” harapnya.
Ditanya soal proses relokasi sendiri, ia menjawab, dari total pedagang yang berjumlah 153 pedagang, semuanya dipastikan telah mendapat lapak sesuai hasil undian. Untuk itu, lanjut dia, pada Senin (19/9) ini mereka sudah harus beraktivitas di RPU Penggaron, mengingat di Pasar Kobong sudah tidak mendapat aliran listrik dan akan ditutup menggunakan seng.
Dinas Pasar akan melakukan pemutusan aliran listrik untuk kawasan Pasar Kobong. Selanjutnya, petugas juga akan melakukan penyegelan Pasar Kobong dengan garis Satpol PP.
Pemutusan aliran listrik tersebut dikarenakan tempat pemotongan dan penjualan unggas di kawasan Pasar Kobong sudah akan ditutup terhitung sejak hari ini (Senin (19/9). Sejumlah pedagang Pasar Kobong melakukan pembongkaran lapak mereka.
Pemutusan aliran listrik tersebut dikarenakan tempat pemotongan dan penjualan unggas di kawasan Pasar Kobong sudah akan ditutup terhitung sejak hari ini (Senin (19/9). Sejumlah pedagang Pasar Kobong melakukan pembongkaran lapak mereka.
Pembongkaran tersebut dibantu oleh petugas dari Dinas Pasar Kota Semarang. Sementara untuk pengangkutan barang dan kandang ayam, Dinas Pasar menyediakan belasan truk untuk mengangkut hingga ke RPU Penggaron.
Meski demikian, sejumlah pedagang belum terlihat membongkar lapaknya, melainkan mereka meninggalkan kandang dan barang yang dinilai sudah tidak bisa dipakai kembali.
Meski demikian, sejumlah pedagang belum terlihat membongkar lapaknya, melainkan mereka meninggalkan kandang dan barang yang dinilai sudah tidak bisa dipakai kembali.
Puluhan pedagang Pasar Kobong diberi tenggat waktu membongkar lapaknya hingga siang ini pukul 13.00 untuk pindah ke RPU Penggaron. Bila hingga jam tersebut pedagang belum pindah maka aliran listrik akan diputus dan kawasan Pasar Kobong akan diberi garis satpol PP.
“Aliran listrik sudah kami putus, baik listrik yang dikelola Dinas Pasar maupun PLN. Jika memang nantinya ada yang beraktivitas di luar RPU Penggaron, maka ketemunya adalah operasi yustisi. Kami akan koordinasi dengan Satpol PP untuk menegakkan aturan yang ada,” katanya tegas.
Sementara, ia melanjutkan, aktifitas di RPU Penggaron sendiri kini sudah mulai ramai oleh pedagang. Bahkan, aktifitas jual/ beli pun sudah ada, meski belum terlalu banyak.
“Sekarang ini sudah ada aktifitas perdagangan tapi yang ada itu baru sebatas dari pelanggan tetap. Namun, lambat laun kondisinya (jual/ beli) akan seramai di Pasar Kobong,” katanya yakin. (ano/nji)
“Sekarang ini sudah ada aktifitas perdagangan tapi yang ada itu baru sebatas dari pelanggan tetap. Namun, lambat laun kondisinya (jual/ beli) akan seramai di Pasar Kobong,” katanya yakin. (ano/nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.