Abraham Samad Terpilih Sebagai Ketua KPK
Di luar dugaan, Abraham Samad terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namanya sempat kalah populer dibandingkan Bambang Widjojanto yang menjadi calon terkuat untuk menggantikan Busyro Muqoddas.
Pemilihan Ketua KPK melalui voting, digelar di ruangan Komisi III, Gedung DPR, Jakarta, kemarin, dipimpin oleh Benny K Harman dari Fraksi Partai Demokrat. Dalam voting itu, Abraham Samad memperoleh 43 suara dan terpilih sebagai Ketua KPK.
Pemilihan Ketua KPK melalui voting, digelar di ruangan Komisi III, Gedung DPR, Jakarta, kemarin, dipimpin oleh Benny K Harman dari Fraksi Partai Demokrat. Dalam voting itu, Abraham Samad memperoleh 43 suara dan terpilih sebagai Ketua KPK.
Sementara, Busyro Muqoddas memperoleh lima suara, Bambang Widjojanto mendapatkan empat suara, Zulkarnain memperoleh tiga suara dan Adnan Pandu Praja hanya satu suara.
Abraham Samad mendapat suara mutlak menyusul janjinya yang menyatakan, jika dalam setahun tidak bisa mengungkap kasus Century, dirinya akan mundur dari jabatannya.
Sejumlah Fraksi yang sebelumnya bulat mendukung Bambang Widjojanto menjadi pimpinan KPK memindahkan dukungan ke Abraham.
"Inilah realitas yang harus dijalani. Ketua KPK tidak penting amat, tapi bagaimana dia mengorganisir empat pimpinan yang lain," jelas anggota Fraksi PPP Ahmad Yani.
Ahmad Yani mengaku Abraham menjanjikan penanganan kasus Century. Dalam setahun, jika tidak bisa menangani kasus-kasus besar seperti Century, Abraham akan mundur. "Dia kan menjanjikan dalam satu tahun tidak bisa bekerja optimal dia akan mundur. Saya kira itu akan ditagih. Itu mengikat," tegasnya.
Hal senada juga diutarakan oleh PKS. Poin penting dipilihnya Abraham Samad menjadi Ketua KPK adalah persoalan keberanian. Apalagi, track record Abraham sangat baik. "Abraham tidak pernah sejarah gelap dalam pemberantasan korupsi," kata anggota Fraksi PKS Aboebakar Alhabsy.
Sementara itu, Golkar yang ngotot mendukung Bambang Widjojanto akhirnya memilih Abraham karena keberaniannya. "Sikap ketegasan dia untuk memilih mundur. Itu yang dipilih pimpinan kami. Dia harus membuktikan janjinya," kata anggota Fraksi Golkar Bambang Soesatyo.
Hal senada juga dikatakan Hanura. Anggota Fraksi Hanura Syarifudin Suding mengaku terpilihnya Abraham karena keberanian dia mundur jika tidak bisa menangani kasus. "Saat pemaparan visi misi dalam jangka waktu setahun tidak bisa laksanakan kinerja sesuai harapan publik, kalau tidak sanggup dia akan mundur," jelas Suding.
Pemilihan Ketua KPK, kemarin, merupakan pemilihan tahap kedua. Sebelumnya digelar pemilihan pimpinan KPK (tahap pertama) dan Abraham memperoleh 55 suara, begitu pula dengan Bambang Widjojanto dengan perolehan suara yang sama. Adnan Pandu Praja memperoleh 50 suara. Sedangkan Zulkarnain 37 suara.
KPK Sambut Baik
Sementara, KPK menyambut baik terpilihnya Abraham Samad sebagai Ketua KPK terpilih. KPK menyatakan terlalu dini jika menilai apakah ketua baru tersebut baik atau tidak dalam membantu pemerintah memberantas korupsi.
KPK Sambut Baik
Sementara, KPK menyambut baik terpilihnya Abraham Samad sebagai Ketua KPK terpilih. KPK menyatakan terlalu dini jika menilai apakah ketua baru tersebut baik atau tidak dalam membantu pemerintah memberantas korupsi.
"Kita belum bisa menilainya, terlalu dini menilai apa Abraham Samad ini baik atau tidak baik menjadi Ketua KPK. Kan dia belum pernah memimpin KPK," tandas juru bicara KPK Johan Budi SP, di kantornya, kemarin, sore.
Menurutnya, baik tidaknya Abraham dalam memimpin KPK ke depan baru terlihat nantinya setelah benar-benar melaksanakan amanat pemerintah dalam memberantas tindak pidana korupsi.
KPK, kata dia menerima kedatangan ketua baru dengan sangat terbuka. Apalagi dalam prosesnya, Abraham Samad, dipilih secara terbuka dan melalui seleksi yang cukup ketat oleh DPR. "Keputusan itu memang jadi kewenangan DPR untuk memilih siapa yang jadi Ketua," katanya.
Menurut Johan, pihaknya tetap akan turut mengawasi dan mengkritisi kepemimpinan Abraham Samad. Termasuk dengan memberikan masukan dan saran serta kritik secara internal jika kepemimpinannya dinilai mulai menyimpang. (jos)
Labels
Nasional
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.