Puting Beliung Acak-acak Demak Tiang Listrik Patah, Pohon Tumbang
ANGIN putting beliung mengacak-acak Demak, Jumat malam (2/12). Beberapa desa di 10 kecamatan porak poranda. Angin menghantam Kecamatan Demak Kota, Sayung, Guntur, Mranggen, Wonosalam, Wedung, Bonang, Dempet, Gajah dan Karanganyar,. Tak sedikit rumah roboh, serta ratusan atap genting rontok.
Angin juga menumbangkan pohon dan tiang listrik yang berakibat listrik padam dalam waktu lama. Kendati banyak pemukiman luluh lantak, tidak ada korban jiwa. Namun kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
"Wilayah terparah adalah di Desa Mranggen dan Kembangarum Kecamatan Mranggen. Sebanyak tiga rumah dan gudang roboh, serta ratusan genting berserakan," kata Camat Mranggen, H Anang Badrul Kamal.
Lanjutnya, rumah milik Kusran di Jalan Jagalan RT.01/RW.02, gudang milik Salikun di Jalan Pungkuran RT 04 RW 02, dan milik HM Ali warga Kampung Mranggen Kidul, semuanya ambruk.
Lisus juga memporak-porandakan pohon, baliho, dan tiang listrik di kawasan jalan raya Mranggen-Karangawen. Arus lalulintas sempat macet ketika dahan-dahan pohon jatuh di tengah jalan.
Setelah angin reda, warga berupaya membersihkan yang berserakan di jalan. Kondisi gelap gulita lantaran aliran listrik turut padam. Saat membantu masyarakat membersihkan pohon yang tumbang, anggota DPRD Demak, Rizkon Malik Fulaesuf, menyayangkan kelambanan Pemkab. "Kami kesulitan mencari gergaji mesin, sudah menelepon Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab tapi tak ada jawaban memuaskan," ujarnya.
Di Kecamatan Gajah, yakni di Desa Surodadi, sedikitnya 60% atap genting di semua rumah, melorot dan rontok. esok paginya warga bergotong royong memasang genting dan mengganti yang pecah. "Saya sudah lapor Bu Camat, dan kantor BPBD Demak agar ada bantuan genting. Genting dari rumah berbentuk joglo banyak yang rontok, sebagian besar milik keluarga miskin," jelas Kades Surodadi, Safii.
Di Desa Kuwu Kecamatan Gajah, sebagian atap warung berterbangan, dan satu tiang listrik patah. Sedangkan Desa Jatisono, Gajah, tujuh tiang listrik patah, karena tertimpa pohon randu yang tumbang. Kabel-kabel listrik sempat menghadang jalan masuk desa. Oleh warga kabel ditimpa kayu agar tidak menyandung pengguna jalan lain. Sampai berita ini diturunkan, listrik di Desa Jatisono masih mati.
"Kami sudah mendata kerusakan. Kami masih punya dua tiang lisrik, akan segera dikirim ke lokasi, sementara kekurangannya akan kami mintakan ke Semarang," ungkap Manager UPJ PLN Demak, Dhani Ismail.
Lanjutnya, UPJ PLN Demak mempunyai dua mitra. PT Izza Elektrika akan mengganti tiang, sedangkan jaringan akan diperbaiki PT Gema Elektrika.
Adapun di kecamatan lain, angin hanya menerjang kawasan persawahan, pesisir, dan jalan raya tanpa menimbulkan kerugian material besar. Seperti pohon besar tumbang di Jalan Desa Mranak RT 04/05 Wonosalam, di jalan lingkar wilayah Jebor-Wonosalam, dan di jalan desa Wonosalam. Pohon yang tumbang sudah dibersihkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak. (nji)
Wah saya yang asli jatisono g sempat lihat peristiwa itu... 7 tiang listrik patah
ReplyDeleteWah saya yang asli jatisono g sempat lihat peristiwa itu... 7 tiang listrik patah
ReplyDelete