Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Korban Penembakan Bingung Biaya Pengobatan Kerja di Aceh dengan KTP Palsu

Abdul Kholiq korban penembakan di Aceh menderita luka tembak di dada





































Oleh Sukma Wijaya

Dua warga Demak korban penembakan di Aceh sudah pulang. Salah satu korban tertembak di usus dan butuh bantuan biaya pengobatan.

DUA korban penembakan di Aceh, Saikhul Anas dan Agus Suwikno telah pulang. Mereka yang sebelumnya dirawat di RS Zainudin Aceh Besar dengan ditunggui dua rekannya, sudah tiba di rumahnya masing-masing. Mereka tiba di rumah sekitar pukul 21:00 Kamis kemarin (19/1). Kepulangan mereka justru membuat keluarganya bingung memikirkan biaya pengobatan korban. Karena mereka berasal dari keluarga miskin.

Dari hasil penelusuran Harsem, korban, Saikhul Anas bukan nama sebenarnya. KTP yang dibawa adalah milik adiknya yang kedua, dia sendiri bernama Abdul Kholiq (19) warga Dukuh Sayung Tempe RT 02 RW 01 Desa Sayung Kecamatan Sayung.

Sebelum berangkat ke Aceh empat bulan lalu, Abdul Kholiq enggan mengurus KTP-nya, asal saja menggunakan KTP adiknya untuk melamar pekerjaan. "Betul nama Saikhul Anas adalah nama adiknya, ketika melihat berita di TV saya agak bingung. Yang berangkat Abdul Kholiq, tapi yang diberitakan kenapa adiknya," jelas ibu Abdul Kholiq, Masriah alias Ci Ah (45) kepada Harsem, kemarin.

Dalam benak keluarga Mat Nuri (55) dan Cia Ah kepulangan, anak pertamanya dalam keadaan selamat adalah sebuah anugerah. Namun mereka menjadi bingung ketika harus mengobatkan Abdul Kholiq paska operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di dada serta ketiaknya. Keluarga miskin ini, hanya bisa berharap dari jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) agar pengobatannya gratis. 

Enam Tembakan

Diberitakan, tiga korban penembakan di Desa Anek Galung Kecamatan Kota Besar, Aceh Besar, yaitu Gunoko bin Kanan (28) warga RT 07 RW 03 Dukuh Donoloyo Desa Donorejo, Karangtengah (korban tewas), dan korban luka Abdul Kholig serta Agus Suwikno warga Tegowanu, Grobogan.

Menurut Abdul Kholiq, mereka bertiga ditembaki oleh seorang menggunakan senjata api sejenis pistol, pelaku dua orang, berbadan tegap semuanya mengunakan jaket kulit, memakai helm berkaca gelap. Tempat kejadian di teras mes (penampungan) milik Kepala Desa Samahari, Sapuan alias Tokek Sek (Bos Kecil) yang akan membangun ruko (rumah toko) di Desa Anek Galung.

"Saat mahgrib, saya keluar ke teras, di luar sudah ada Gunoko. Saya keluar melalui pintu depan, diikuti Agus Suwikno. Tiba-tiba datang dua orang berkendara motor matic, satu masih pegang stir motor, satunya turun langsung menembaki kami," aku Abdul Kholiq, kemarin.

Abdul Khloiq masih ingat suara tembakan sebanyak enam kali mengarah ke mereka. dia sempat melihat Gunoko terjatuh di teras bersimbah darah di bagian kepala. Dia bersama Agus Suwikno langsung lari ke dalam untuk menyelamatkan diri.

"Saya baru sadar kalau kena tembak di dada kanan, setelah tiarap di dalam mes," aku Abdul Kholiq. Tambahnya, sedangkan Agus Suwikno terkena tembak di bagian perut sebelah kanan.

Setelah dievakuasi oleh polisi, Gunoko sempat ditangani di RS Zainudin, dan meninggal di rumah sakit. Sementara dua korban lainnya harus menjalani operasi bedah. Abdul Kholiq hanya diambil pecahan proyektil yang menjalar ke lengan dekat ketiak.

Namun lebih parah Agus Suwikno, karena peluru telah merobek ususnya, para medis harus membuatkan lubang di perutnya untuk buang air besar, sambil menunggu luka bekas operasi usus, mengering.

Setelah peristiwa ini, Abdul Kholiq merasa trauma dan tidak mau lagi kerja ke Aceh. Dia pertama kali bekerja dengan alasan ingin mencari pengalaman. Yang didapat bukan pengalaman kerja yang baik malah pengalaman mengerikan dan hampir merenggut nyawanya.

Semula cerita soal tembak-menembak bila ada masalah di Aceh tidak digubrisnya, ternyata hal itu benar. Bahkan dia sendiri sudah mengalaminya, namun dirinya sampai sekarang masih bingung, selama kerja tak pernah membuat ulah atau kesalahan dengan warga sekitar. Kenapa malah dia dan dua rekannya menjadi korban penembakan. (swi)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous