Ribuan Rumah di Sayung Masih Tergenang
Warga memanfaatkan air limpasan banjir untuk mencuci sepeda motor |
Demak-Banjir yang melanda Sayung Jumat (3/2) belum sepenuhnya surut. Ribuan rumah di kecamatan paling selatan Demak itu masih tergenang. Ratusan hektar sawah juga masih terendam. Transportasi di wilayah tersebut sempat terblokir karena tingginya air yang menggenangi jalan raya.
Sedikitnya, banjir menggenangi 9 desa. Yakini Desa Kalisari, Karangasem, Dombo, Prampelan, Tambakroto, Sayung, Gemulak, Sidorejo, dan Banjarsari sempat terendam akibat banjir. Dari pantauan Harsem, Minggu (5/2) banjir masih belum surut. Beberapa warga masih sibuk membersihkan rumah dari lumpur. Sebagian warga memanfaatkan limpasan air untuk mencuci motor.
Tampak Ketua RT 01 RW 05 Abdul Syukur membersihkan sampai yang tersangkut di kaki jembatan. Dia bersama warga mengambili gedebog pisang atau bambu yang hanyut di sungai. "Kalau tidak segera dibersihkan, sampah ini akan membebani jembatan sehingga jembatan bisa ambruk," aku Abdul Syukur saat membersihakan jembatan bersama warga sembari mengawasi anak-anak yang bermain air.
Jembatan di RW 05 yang terbentang di atas sungai Dolog sangat mengkhawatirkan. Sejumlah ruas sudah retak-retak akibat hempasan banjir. Karena itu pihaknya harus rajin-rajin merawatnya.
Terpisah Kades Sidorejo, Ahmad Hidayat menjelaskan, banjir di wilayahnya akibat curah hujan tinggi. Selain itu, karena air di wilayah pemukiman sulit mengalir akibat sejumlah aliran sungai di meluap. Seperti sungai Wonokerto, Sungai Tulang dan sungai Sipon Deresan penuh akibat rob besar dan aliran sungas deras dari atas sehingga saluran pembuangan desa sulit keluar. "Sampai hari ini (kemarin, red) air masih menggenangi pemukiman," tambah Hidayat.
Lanjutnya, empat dusun di Sidorejo, yaitu Sampang, Karangwaru, Karanggawang, dan Bugangan terendam akibat kondisi tadi. Jebakan ikan di sungai Sipon Deresan juga menjadi penyebab meluapnya sungai.
Sedikitnya 150 jebakan sungai yang dipasang di dalam sungai, menghambat arus bahkan banyak sampai tersangkut yang berakibat arus sungai tersendat. Kendati pihaknya sudah menegur pemilik jebakan ikan yang rata-rata dari warga Desa Banjarsari, namun mereka tak menggubris dan membiarkan jebakan memenuhi sungai.
Di Desa Dombo banjir akibat melimpasnya sungai Waru dari Desa Brumbung-Mranggen dan alur Sungai Dombo-Sayung, "Akibat banjir, rumah warga terendam sedalam satu meter namun sekarang air sudah surut," aku Kades Dombo, Nur Salim kepada Harsem.
Menurut Camat Sayung, Arif Sudaryanto, akibat hujan sehari, air sungai yang melintas di Kecamatan Sayung melimpas, dan banjir telah menggenangi sedikitnya 1.764 rumah, 738 hektar sawah yang sudah ditanami padi, serta 161 hektar kebun.
Akibat banjir sempat menghambat jalur Genuk-Semarang, Buluari sampai Pamongan-Guntur. "Untuk sementara kami mennaggul sungai dengan sak platik berisi tanah, yang dibronjong dengan batu sebelum ada bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Pamali Juana," ungkapnya. (swi/nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.