Gubernuran Digeruduk Demonstran
TOLAK KENAIKAN BBM: Tiga OKP bergantian demonstrasi menolak kenaikan BBM. |
MENJELANG pengumuman kenaikan BBM pada 1 April mendatang, ternyata membuat gelombang demonstrasi yang dilakukan mahasiswa semakin meluas. Tercatat tiga organisasi kepemudaan (OKP) yang terdiri dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Semarang, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Korkom Diponegoro, dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Semarang, datang silih berganti ke gubernuran untuk menyuarakan aspirasinya, kemarin.
Aksi tersebut juga diwarnai aksi teatrikal pelemparan serta pembakaran boneka SBY, Boediono, dan Menteri Jero Wacik. Dalam orasinya mereka mengecam alasan pemerintah mencabut subsidi BBM. Langkah itu menurut para demonstran akan membebani APBN, padahal ada pos-pos lain yang bisa digunakan untuk menambal APBN.
“Dalam APBN 2012 belanja pegawai dialokasikan Rp 215,7 triliun atau memakan 22,6% dari total belanja yang bisa dihemat” kata Galih, Ketua Umum KAMMI Semarang
Sementara itu dari HMI menyindir kredibilitas Gubernur Jawa Tengah yang dipastikan akan menurun karena terkena imbas kenaikan BBM. Sehingga perlu dibenahi kembali permasalahan rakyat kecil yang terlihat mendasar tapi berdampak pada kehidupan ke depan.
“Setelah kenaikan BBM, jargon gubernur harus ditambah jadi Bali nDeso Mbangun Deso, Ora Ono Opo-Opo, Masyarakate Plonga-Plongo, karena sekarang pada kenyataannya hidup di desa sangat susah,” tegas Erfandi, Korlap HMI Korkom Diponegoro
Pemberian Bantuan Langsung Sementara senilai Rp 150.000 per bulan untuk keluarga miskin juga dianggap tidak efektif, karena uang tersebut tidak akan mampu mengangkat mereka dari kemiskinan
“Propaganda pemerintah untuk menghapus subsidi BBM adalah mengajarkan agar rakyat mampu mandiri. Tetapi di sisi lain, pemberian kompensasi dengan uang tunai malah medidik rakyat menjadi pengemis,” tambah Fajar selaku Korlap GMNI Cabang Semarang.
Sementara itu anggota DPRD Jawa Tengah yang menemui mereka diwakili dari fraksi PKS, PDIP, dan Golkar. Dalam pernyataan sikapnya, mereka juga prihatin terhadap kenaikan BBM karena dianggap akan menyusahkan rakyat kecil.
“Dengan situasi yang serba sulit saat ini jelas kami akan menolak. Sebagai bentuk tindak lanjutnya, setiap program-program yang akan diturunkan pemerintah pusat tidak akan pernah kami dukung,” pungkas Alwin Basri dari PDI-P.(nul-12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.