Jembatan Panunggalan Nyaris Putus

GROBOGAN-Sudah dua tahun, oprit jembatan sungai Sendang di Dusun Kaliwungu, Desa Pangunggalan, Kecamatan Pulokulon mengalami longsor. Kini kondisinya semakin parah. Longsoran sudah mencapai lebih dari separuh badan jalan sehingga dikhawatirkan jembatan akan ambruk.  Jika itu terjadi,

Jalur lalulintas Danyang-Tuko yang merupakan jalur alternatif Purwodadi-Randublatung (Blora) akan putus.
“Kendaraan roda empat harus bergantian, karena jalan hanya menyisakan separuh. Sebenarnya longsor sudah sekitar dua tahun lalu dan semakin parah hingga memakan separuh badan jalan. Kalau terus dibiarkan, seluruh badan jalan akan termakan longsoran,”  kata Yatman (60) warga sekitar Jembatan kemarin.

Dari pantauan Suara Merdeka (JBSM), longsoran di oprit jembatan tersebut mencapai 2 meter dengan kedalaman sekitar delapan meter. Jembatan Sendang yang memiliki panjang sekitar 50 meter itu, pada bagian tiang atau pilarnya  baru direnovasi pada tahun 2005 karena pada beberapa bagian mengalami keretakan dan hampir roboh.

“Agar tidak bertambah lebar, harus dipasang bronjong. Karena longsornya oprit jembatan itu salah akibat hantaman arus sungai yang deras."

Pihaknya berharap longsoran segera diperbaiki, karena jembatan itu akses satu-satunya di Jalan Panunggalan-Tuko. Ada jalur lain, namun harus memutar jauh.

Sementara, kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan Nurwanto mengatakan, perbaikan separuh badan jalan yang longsor pada oprit jembatan Sendang menjadi satu paket dengan pekerjaan pelapisan beton jalan Kandangan-Tuko yang anggarannya sekitar Rp 3,5 miliar.

“Untuk sementara kami akan pasang bronjong di lokasi longsoran. Kalau pada bagian jalannya, menjadi satu paket dengan proyek pelapisan ulang beton di jalur tersebut. Estimasi biaya bronjong masih dalam penghitungan,”  kata Nurwanto. (K11-JBSM/16)

Newer Post Older Post