Narkoba Demak Dipasok dari Semarang
DEMAK-Polres Demak berhasil menangkap bandar narkoba yang beroperasi di Demak. Pelaku mengaku mendapat pasokan dari LP Kedungpane Semarang.
BANDAR narkoba yang berhasil ditangkap adalah SSS (33) warga Pecangaan Jepara yang berdomisili di Genuk Semarang. Bandar ini dikenal lincah dan licin. Tertangkapnya SSS dengan cara dipancing untuk melayani langganannya, sopir taksi bernama ER (31) warga Kelurahan Bintoro Demak.
Kapolres Demak AKBP Sigit Widodo melalui Kasat Narkoba AKP Arifin mengatakan, hari ini (kemarin, red) pihaknya berhasil mengungkap peredaran bahan jenis narkotika, yaitu sabu yang masuk di kota Demak. Pengungkapan dimulai dari penangkan sopir taksi bernama ER. Sopir taksi inilah yang digunakan untuk memancing SSS, dengan disuruh berpura-pura membeli sabu. Penangkapan sangat melelahkan karena harus nyanggong di lokasi transaksi dalam waktu yang cukup lama.
"Dari penangkapan ER dan SSS berhasil disita, sabu 1/2 gram, 2 alat bong untuk mengisap, 2 ponsel, 1 alat timbang gram, bungkus rokok untuk penyamaran, dan 2 bungkus obat stamina," jelas Arifin di dampingi Kasubag Humas AKP Sutomo, di ruang Satres Narkoba, kemarin.
Lanjutnya, dari keterangan bandar, terungkap dia biasa membeli sabu melalui seseorang di dalam LP Kedungpane Semarang. Namun SSS tidak bisa menunjukan siapa dan seperti apa bandar besar itu.
"Saya hanya menghubungi melalui telepon. Saya SMS meminta barang, dan dijawab sabu sudah diletakan di tempat yang berbeda, diletakan secara rahasia dengan bentuk penyamaran yang tidak sama," aku SSS ketika ditanya wartawan.
Lanjutnya, barang yang diletakan dengan bentuka penyamaran, kadang dimasukan di dalam bungkus rokok diletakkan di dekat tempat sampah di jalan yang sudah ditentukan.
Dari keterangan SSS sistem belanja sabu harus menggunakan kode tersendiri, diistilahkan dengan bahasa mengikuti samaran yang ditentukan si bandar besar. Sehingga kondisi tersebut sulit diketahui polisi.
Sementara ER kelihatan lesu. Dia merasa menyesal tertangkap oleh polisi saat mencoba sabu-sabu di rumahnya. Dia yang seharian sebagai sopir taksi sudah enam bulan mengkonsumsi sabu untuk menngkatkan staminanya. Baik saat bersama istrinya atau ketika bekerja mengantar penumpang ke tempat tujuan.
Namun dari beberapa pengakuan tersangka pemakai dan bandar, terkesan masih ada yang disembunyikan. Mereka mengaku melakukan kejahatan narkotika ini secara mandiri. Padahal seorang sopir taksi yang penghasilannya pas-pasan, harus mengumpulkan uang untuk membeli sabu-sabu. (swi/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.