Tanggap Kebakaran, Bentuk Satlakar

PEMAPARAN: Penyampaian materi oleh Kabid Pembinaan dan Penyuluhan Dinas Kebakaran Kota Semarang Ali Muhtar terhadap anggota satlakar

MEMASUKI musim kemarau, Dinas Kebakaran Kota Semarang  berupaya mensosialisasikan penanganan kebakaran kepada masyarakat. Salah satunya melalui pembentukan Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) di 10 Kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Semarang Timur, Genuk, Tugu, Ngaliyan, Gunungpati, Banyumanik, Semarang Barat, Mijen, dan Candisari.

Kepala Dinas Kebakaran Kota Semarang Mustohar melalui Kabid Pembinaan dan Penyuluhan Ali Muhtar mengatakan, pembentukan satlakar ini berfungsi sebagai pantauan dini serta membantu mensosialisasikan penanganan kebakaran pada masyarakat.

“Satlakar ini terdiri dari 15 orang yang merupakan perwakilan dari kelurahan. Satlarkar ini tidak sekadar dibentuk, tetapi mereka juga mendapatkan pengetahuan dasar bagaimana cara memadamkan api,” katanya di sela-sela pelatihan Satlakar Kecamatan Semarang Timur di balai Kelurahan Bugangan.

Dijelaskan, berdasarkan data dinas Kebakaran Kota Semarang ada sekitar 214 kasus kebakaran yang terjadi di Semarang. Setidaknya, lanjut Ali, apabila terjadi kebakaran satlarkar dapat memadamkan api agar tidak membesar sebelum petugas datang.

“Dari api yang kecil tidak menjadi besar karena sudah dapat ditangani sejak dini,” jelasnya.

Para Satlakar Kecamatan Semarang Timur ini dilatih dalam penggunaan alat pemadam tradisional. “Di rumah setidaknya disediakan karung goni untuk antisipasi apabila terjadi kebakaran. Lebih baik mencegah daripada menangani. Dari Dinas Kebakaran juga memberikan peralatan seperti karung goni, apat alat pemadam,” lanjutnya.

Terpisah, Camat Semarang Timur Sumardjo menuturkan, dengan dibentuknya satlakar di Semarang Timur penting sekali aplikasinya di masyarakat.

“Penanganan kebakaran ini pun nantinya disosilalisasikan dalam pertemuan RT/RW dan PKK. Sehingga masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara memadamkan api yang benar,” tuturnya.

Keberadaan tim tersebut, dapat membantu petugas damkar dalam mematikan api sebelum api membesar. “Kalau pun terjadi betul (kebakaran), SDM-nya sudah terlatih, dan alat untuk memadamkan sudah tersedia,” jelasnya. (wam/17)

Newer Post Older Post