UKM Di Jateng Masih Terkendala Modal

(harsem/dok)

SEMARANG- Kalangan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jateng mengeluhkan minimnya aksees permodalan di wilayah ini, padahal sektor tersebut memegang peran dalam pertumbuhan ekonomi di Jateng.

“75 persen penopang ekonomi ada di UKM. UKM di Jateng memiliki produk yang bagus, kreatif dan inovatif. Namun dalam pengembangannya, mayoritas mereka terkendala dalam pengadaan modal dan pasar untuk memasarkan hasil produk,” ungkap Ketua Umum Kadin Jateng Kukrit Suryo Wicaksono usai pembukaan pameran Keuangan & Produk UMKM di Mal Atrium Ciputra, kemarin.

Kadin sebagai wadah penampung aspirasi yang menaungi 50 asosiasi usaha dari berbagai background usaha, atas dasar itulah menggelar Pameran Finance dan UMKM Provinsi Jateng, yang diikuti sejumlah UMKM binaan, maupun sector keuangan.

“Melalui pameran ini, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para UKM untuk memperoleh informasi dan pelayanan konsultasi terhadap fasilitas keuangan,” katanya.

Kukrit mengatakan, pameran ini akan menjadi agenda rutin Kadin dalam membantu UKM yang ada di Jateng. “Kita juga akan melakukan roadshow di 5 kota besar di Jateng. Pameran ini betul-betul bisa dimanfaatkan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng,” katanya.

Sementara itu, Asisten Ekonomi Provinsi Jateng Sriyadhi berharap, melalui pameran ini menjadi langkah strategis produk pembiayaan UKM. Karena kelemahan UKM di Jateng terkendala pada modal.

“Melalui pameran ini bisa mempertemukan pelaku bisnis dan lembaga keuangan yang bisa membantu para UKM maupun UMKM di Jateng. Padahal Usaha kecil ini sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi, 80% serap tenaga kerja,” lanjutnya.

Salah satu peserta pameran, Narto mengatakan, dengan mengikuti pameran ini bisa memperkenalkan produknya dan menggaet pasar local. “Kami tengah berkonsentrasi menggaet pasar local, karena untuk ekspor sudah 2 tahun ini lesu,” ungkap Narto yang merupakan binaan dari Waskita.  (wam)

Newer Post Older Post