Fajar Purwoto: Rangkul Preman
Fajar Purwoto
|
Kendati demikian ayah dua anak ini tetap berusaha sebaik mungkin menjalankan tugas-tugasnya. Satu hal yang selalu dilakukannya di mana pun dirinya bertugas, menjalin kedekatan secara emosional. Begitu pula saat ini.
“Berhadapan dengan pedagang itu tak melulu dengan kekerasan, dengan penggusuran atau tindakan kekerasan lainnya. Sejauh ini saya mencoba dengan pendekatan emosional, itu lebih ampuh untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.
“Dikatakan sulit menata pedang, ternyata setelah dilakukan, bisa juga sebagaimana pedagang di Pasar Karangayu, sekarang sudah tidak ada lagi yang jualan di jalan,” lanjutnya.
Tak dipungkiri pria kelahiran Purbalingga, 15 Juni 1964 ini, masalah pasar tak pernah berhenti. Ada-ada saja permasalahan yang timbul di pasar tradisional di Kota Semarang.
“Masalah pasar ini gak ada hentinya. Selesai satu masalah timbul masalah lain. Tapi itulah seninya dalam bekerja. Tidak semua berjalan lancar. Tinggal bagaimana kita menghadapinya dan mencarikan solusinya dari masalah tersebut,” kata pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Rumah Tangga ini.
Ditambahkannya, tidak hanya melakukan pendekatan secara emosional dengan pedagang, dengan preman-preman yang ada di pasarpun harus demikian. “Semua yang ada di sekitar pasar harus dirangkul, termasuk preman, PPJP, tukang parkir,” tandas mantan Camat Gayamsari ini. (lif/11)
Labels
Wonge Dhewe
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.